Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Infrastruktur Baru Food Estate, Basuki Dorong Pengembangan yang Sudah Terbangun

Kompas.com - 18/08/2023, 16:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tidak akan membangun infrastruktur baru food estate hingga tahun 2024.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, dirinya akan mendorong pengembangan infrastruktur food estate yang sudah terbangun di 4 lokasi/provinsi.

Keempat lokasi infrastruktur food estate yang dimaksud tersebut meliputi, Humbang Hasundutan di Sumatera Utara (Sumut), Dadahup di Kalimantan Tengah (Kalteng), Belu, Sumba Tengah dan Sumba Timur di Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Keerom di Papua.

"Enggak ada pembangunan baru lagi, saya justru mendorong untuk Kalteng menanam, karena irigasi semua sudah siap," ujar Basuki menjawab Kompas.com saat ditemui usai Konferensi Pers RAPBN dan Nota Keuangan Tahun Anggaran 2024 di Jakarta pada Rabu (16/8/2023).

Menurut Basuki, saat ini masyarakat dan pihak terkait di sekitar infrastruktur food estate harus dipaksa bergerak untuk menanam.

"Saya 3 tahun di NTT. Pertama kali enggak gampang menggerakkan untuk bertanam, harus telaten," imbuh Basuki.

Secara rinci, berdasarkan informasi dari laman resmi Kementerian PUPR, untuk di Humbang Hasundutan telah tersedia infrastruktur air baku berupa jaringan perpipaan primer dan sekunder untuk lahan 1.000 hektar, di mana yang sudah siap untuk ditanami seluas 119 hektar.

"Dari 119 hektar, lahan yang sudah dimanfaatkan seluas 41,8 hektar di antaranya ditanami bawang merah, bawang putih, cabai, kubis, jagung dan kentang oleh masyarakat," kata Basuki dalam rapat koordinasi bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Jakarta, Rabu (5/4/2023).

Baca juga: Hampir Rp 800 Miliar Nilai Infrastruktur Food Estate yang Disebut Kejahatan Lingkungan

Selain itu, Kementerian PUPR juga telah melakukan land clearing di kawasan Taman Sains dan Teknologi Herbal (TSTH) seluas 72 hektar dari rencana 200 hektar, beserta pembangunan fasilitasnya.

Beralih ke food estate di Kalteng, pada tahun 2021 pemerintah merencanakan pengembangan seluas 43.000 hektar.

Kementerian PUPR telah mendukung penyediaan infrastruktur berupa jaringan irigasi rawa di Blok A seluas 43.000 hektar.

Penyediaan infrastruktur jaringan irigasi tersebut terdiri dari pekerjaan rehabilitasi dan peningkatan jaringan irigasi rawa sepanjang 2.195 kilometer, pembangunan pintu dan jembatan sejumlah 178 unit pintu air dan 60 unit box culvert, serta rehabilitasi Pintu Air DIR Dadahup Tahap 2 (SYC).

"Rehabilitasi Pintu Air DIR Dadahup Tahap 2 berupa pembangunan 1 pintu air primer, pembangunan 4 pintu air tersier, pembangunan 9 box culvert dan rehabilitasi 3 pintu air primer," ucap Basuki.

Kemudian untuk NTT, pengembangan food estate terdapat di Kabupaten Belu, Sumba Tengah, dan Sumba Timur.

Di Kabupaten Belu, pemanfaatan air dari Bendungan Rotiklot seluas 55 hektar, pemanfaatan air dari Bendungan Haliwen seluas 20 hektar dan dari Bendungan Haekrit seluas 60 hektar.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com