Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biar Swasta Tertarik Investasi Air Bersih, Pemerintah Lagi "Godok" Aturan Insentif

Kompas.com - 05/07/2023, 14:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah "menggodok" pemberian insentif kepada pelaku usaha dalam pembangunan infrastruktur air bersih.

"Itu tadi yang sedang kita siapkan, kita godok. Kan begini, pemerintah punya hambatan fiskal," tegas Staf Khusus Menteri PUPR Bidang Air Firdaus Ali usai acara JFCC Panel Discussion World Water Forum (WWF) ke-10 di Jakarta, Selasa (4/7/2023).

Dia mengibaratkan, untuk membangun infrastruktur air bersih dalam jangka 5 tahun, pemerintah butuh dana sebesar Rp 256 triliun.

Menurut Firdaus, kemampuan pemerintah tidak sampai satu per tiga dari dana pembangunan infrastruktur air bersih tersebut.

Baca juga: Basuki: World Water Forum Bukan Agenda Kerja Kementerian PUPR, tapi Indonesia

"Kita butuh di sana swasta masuk, swasta akan masuk apabila ada dua (hal). Pertama, kepastian, kepastian apa? Kepastian regulasi," terang Firdaus.

Sementara yang kedua soal kepastian tarif. Karena, apabila hanya ada kepastian regulasi, maka pihak swasta tidak akan tertarik untuk berinvestasi dalam bidang tersebut.

Lain dari hal itu, swasta juga menginginkan adanya kestabilan politik.

"Jangan sampai berganti pemerintahan, kepala daerah, kemudian kebijakannya berubah. Tiga ini sedang kitra dalami, kita siapkan," tambahnya.

Karena, ketiga hal tersebut tidak hanya bermanfaat untuk Indonesia, melainkan pelaku usaha global.

"Jadi, insentif dan disinsentif kita siapkan. Sekali lagi, buka ruang seluas mungkin, karena tanpa bantuan, tanpa kerja sama dengan swasta is impossible (mustahil) bagi pemerintah untuk mengejar ketertinggalan ini, atau keluar dari ketertinggalan," ucap Firdaus.

Maka dari itu, melibatkan swasta dan memberikan kepastian terkait investasi air bersih adalah hal yang sangat penting. Hal inilah yang nantinya akan dibahas di Bali dalam acara World Water Forum (WWF) ke-10.

Adapun WWF tahun depan akan mengangkat tema “Water for Shared Prosperity” untuk menjawab tantangan dan potensi global yang diakibatkan oleh peningkatan pertumbuhan penduduk dan urbanisasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Tiga Bulan Pertama, BSDE Raup Pra-penjualan Rp 2,22 Triliun

Tiga Bulan Pertama, BSDE Raup Pra-penjualan Rp 2,22 Triliun

Berita
Selasa Besok, Jokowi Akan Serahkan 10.323 Sertifikat Elektronik di Banyuwangi

Selasa Besok, Jokowi Akan Serahkan 10.323 Sertifikat Elektronik di Banyuwangi

Berita
Kata AHY, Kini Harga Tanah di Huntap Petobo Naik 4 Kali Lipat

Kata AHY, Kini Harga Tanah di Huntap Petobo Naik 4 Kali Lipat

Berita
Ini Keuntungan Punya Tanah Kavling Siap Bangun di Kawasan Strategis

Ini Keuntungan Punya Tanah Kavling Siap Bangun di Kawasan Strategis

BrandzView
LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Pengguna Sepanjang Triwulan Pertama

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Pengguna Sepanjang Triwulan Pertama

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sukoharjo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sukoharjo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Penataan KSPN Wakatobi Dilanjutkan, Beres Tahun Ini

Penataan KSPN Wakatobi Dilanjutkan, Beres Tahun Ini

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pati: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pati: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Penataan KSPN Wakatobi Tahap II Rampung Tahun Ini, Apa Saja?

Penataan KSPN Wakatobi Tahap II Rampung Tahun Ini, Apa Saja?

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Cilacap: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Cilacap: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Penyebab Harga Rumah di Denpasar Naik Tiap Tahun

[POPULER PROPERTI] Penyebab Harga Rumah di Denpasar Naik Tiap Tahun

Berita
Penataan Kawasan Wisata Wakatobi Tahap I Telan Anggaran Rp 96,54 Miliar

Penataan Kawasan Wisata Wakatobi Tahap I Telan Anggaran Rp 96,54 Miliar

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kendal: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kendal: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Akses Menuju Stasiun Karawang Segera Dibangun, Naik Whoosh Lebih Mudah

Akses Menuju Stasiun Karawang Segera Dibangun, Naik Whoosh Lebih Mudah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Temanggung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Temanggung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com