Tuntas Dipersolek, Pasar Gedhe Klaten Siap Ditempati Pedagang

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian PUPR telah menyelesaikan pekerjaan rehabilitasi Pasar Gedhe Klaten di Provinsi Jawa Tengah.

Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Tengah, Kuswara mengatakan, saat ini progres konstruksi telah rampung seluruhnya dan siap diresmikan.

Selanjutnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten akan melakukan sosialisasi dan mekanisme pembagian kios kepada para pedagang pada Sabtu (24/06/2023).

"Kemudian dilakukan penomoran dan pembagian kios yang diagendakan Pemkab selama 1 bulan sampai 31 Juli 2023. Sedangkan pindahan pedagang direncanakan pada 1 Agustus 2023," jelas Kuswara dikutip dari laman Kementerian PUPR pada Kamis (22/06/2023).

Rehabilitasi pasar Gedhe Klaten dilaksanakan dalam 2 tahap oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Tengah Direktorat Jenderal Cipta Karya.

Tahap I terdiri dari pembangunan Zona 3 sebanyak 50 unit kios dan Zona 4 sebanyak 28 unit kios yang telah diselesaikan pada tahun 2021. Anggaran rehabilitasi pasar tahap I sebesar Rp 4,7 miliar.

Baca juga: Pasar Induk Kota Batu Kelar Dibangun, Usung Konsep Bangunan Hijau

Selanjutnya Rehabilitasi Pasar Gedhe Klaten Tahap II terdiri dari pembangunan gedung setinggi tiga lantai yang terdiri dari Blok A dan Blok B.

Blok A terdiri dari 314 buah kios dan 466 buah los, sedangkan untuk Blok B memiliki 46 buah kios, 44 buah los daging, 209 buah oprokan dan 306 parkir sepeda motor.

Pembangunan Pasar Gedhe Klaten Tahap II dimulai pada Desember 2021 dikerjakan oleh kontraktor PT Karya Bangun Mandiri Persada, dengan anggaran sebesar Rp 88 miliar.

Sementara untuk Konsultan Manajemen Konstruksi yakni PT Gapssary Mitra Kreasi KSO PT Manggalakarya Bangun Sarana, dengan anggaran sebesar Rp 1,9 miliar.

Bangunan Pasar Gedhe Klaten dilengkapi dengan prasarana transport vertikal dalam gedung berupa travelator dan eskalator untuk memudahkan aksesibilitas pengguna pasar mulai dari lantai 1 sampai dengan lantai 3.

Pasar Gedhe Klaten juga mengimplementasikan konsep green building, salah satunya dengan pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas 207 KWP.