Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bakal Diperluas, Penghijauan dan Beautifikasi Kawasan Goa Batu Cermin di Labuan Bajo

Kompas.com - 11/05/2023, 11:30 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian PUPR akan memperluas dan memperbanyak model penghijauan sekaligus beautifikasi di Kawasan Goa Batu Cermin, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi NTT.

Perluasan penghijauan dan beautifikasi yang akan diterapkan serupa dengan area pintu masuk utama Goa Batu Cermin.

"Kita melihat tanaman bugenvil tumbuh subur karena perawatannya relatif mudah untuk daerah yang panas dan sulit air. Tidak perlu disiram setiap hari, tapi bisa tetap hidup," kata Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja dalam keterangan resmi dikutip, Kamis (11/05/2023).

Baca juga: Menawannya Hotel Meruorah Labuan Bajo, Venue Utama KTT ASEAN 2023

Menurut dia, hasil dari penataan kawasan Goa Batu Cermin memberikan tambahan destinasi wisata di Labuan Bajo.

"Selain itu, masyarakat lokal melalui UMKM harus menerima manfaat dari keberadaan prasarana dan sarana yang kita bangun di sini. Untuk itu perawatan dan pemeliharaan pasca serah terima dari Kementerian PUPR harus baik, demi keberlanjutan prasarana dan sarana yang sudah baik ini," terangnya.

Untuk diketahui, sebelumnya Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya telah menyelesaikan Penataan Kawasan Goa Batu Cermin pada Maret 2020-Maret 2021 dengan anggaran sebesar Rp 29,83 miliar.

Salah satu spot di Kawasan Goa Batu Cermin, Labuan Bajo, NTT.Dok. Kementerian PUPR Salah satu spot di Kawasan Goa Batu Cermin, Labuan Bajo, NTT.
Lingkup pekerjaannya meliputi pembangunan sejumlah fasilitas seperti amphiteater dan rumah budaya untuk mendukung kegiatan seni dan budaya lokal.

Kemudian, trekking point menuju goa Batu Cermin, kantor pengelola, loket, kafetaria, area parkir, auditorium, pusat informasi, dan toilet.

Adapun kini Kawasan Goa Batu Cermin menjadi lokasi pameran budaya dalam rangka penyelenggaraan KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo.

Pameran yang diselenggarakan pada 6-14 Mei tersebut memfasilitasi UMKM lokal di bidang kerajinan tangan, kain tenun, hingga makanan dan minuman.

Selain itu, para delegasi ASEAN serta pengunjung juga dapat menyaksikan kesenian rakyat tradisional seperti Tari Caci yang juga disebut juga sebagai tari perang dari Flores, Tari Cerana yang merupakan tarian penyambutan khas Kupang, hingga Tari Dadokado yang menggunakan bambu sebagai properti dan berasal dari Alor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com