Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Biang Keladi Bikin Rumah Anda Sumpek

Kompas.com - 05/01/2023, 14:00 WIB
Thefanny,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Sumber The Spruce

JAKARTA, KOMPAS.com – Setiap orang memiliki caranya masing-masing dalam menciptakan suasana hunian yang nyaman.

Ada yang mencoba meningkatkan fasilitas, menambah peralatan yang dapat membantu kehidupan sehari-hari, merawat tempat tinggalnya, dan lain-lain.

Namun, sebagian besar dari cara-cara ini membutuhkan barang dan peralatan tambahan di rumah. Jika tidak dikendalikan, barang-barang di rumah akan semakin banyak dan menumpuk.

Padahal, memiliki barang yang terlalu banyak di rumah juga dapat mengurangi kenyamanan tinggal. Tidak hanya itu, tumpukan barang ini juga dapat berpengaruh buruk untuk kesehatan fisik dan psikis.

Baca juga: Enggak Bikin Ribet, Tiru 6 Cara Membersihkan Rumah

Aksi menumpuk barang yang berlebihan lebih dikenal dengan sebutan clutter atau hoarding. Alasan setiap orang melakukannya pun berbeda-beda.

Beberapa alasan yang paling banyak ditemui adalah memiliki keterikatan emosional dengan benda tersebut, sayang akan uang yang telah dikeluarkan, dan rasa bersalah jika membuangnya.

Dilansir dari The Spruce, terdapat beberapa alasan lainnya yang mungkin jadi penyebab Anda menumpuk barang:

1. Tidak merasa menumpuk barang

Anda mungkin menyimpan barang untuk berjaga-jaga jika seandainya dibutuhkan pada masa mendatang.

Namun, jika barang tersebut tidak memiliki kegunaan yang signifikan atau memiliki kemungkinan yang kecil akan dibutuhkan pada kemudian hari, lebih baik jika Anda menyingkirkan barang tersebut.

2. Tidak mengetahui umur barang

Anda mungkin merasa bingung seberapa lama Anda harus menyimpan sebuah barang meskipun barang tersebut tidak benar-benar digunakan atau dibutuhkan.

Barang-barang ini biasanya berupa hadiah, barang-barang sentimental, dokumen, pakaian, dan lainnya.

Anda bisa mengurangi barang-barang ini dengan mendonasikan maupun mewariskan ke generasi berikutnya.

3. Tidak memiliki strategi penyimpanan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com