Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setiap Bangunan Rusak Berat di Cianjur Diganti dengan Tahan Gempa

Kompas.com - 06/12/2022, 14:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berkaca pada gempa di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, setiap bangunan dengan klasifikasi rusak berat akan diganti dengan tahan gempa, terutama bangunan direlokasi.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengutarakan hal ini usai kegiatan Festival Dayung Ciliwung di Jakarta, Minggu (4/12/2022).

"Kesempatan kita memperbaiki, semua bangunan baru, yang rusak berat, dibangun dengan bangunan tahan gempa, khususnya yang direlokasi," tegas Basuki. 

Menurut Basuki, sudah ada bukti dari sekolah dua lantai di Cianjur yang dibangun Kementerian PUPR tidak terjadi kerusakaan saat gempa.

Baca juga: 67.000 Rumah di Cianjur Rusak akibat Gempa

Lanjutnya, sebanyak 67.000 rumah mengalami kerusakan akibat gempa yang terjadi di Cianjur beberapa waktu lalu.

Setidaknya, sekitar 27.000 rumah rusak berat, 11.000 rusak sedang, serta 22.000 rusak ringan.

Menurut Basuki, rumah rusak berat dan sedang ditangani oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Dalam hal ini, BNPB menggelontorkan dana stimulan sebesar Rp 10 juta-Rp 25 juta untuk menangani rumah dengan klasifikasi tersebut.

Bagi rumah dengan kerusakan berat, bisa dibangun sendiri oleh pemilik di atas tanahnya atau direlokasi karena menjadi rekomendasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

"Sekarang, kita sudah siapkan relokasinya di dua tempat, satu di Kota Cianjur 2,5 hektar, sekarang udah jalan untuk sekitar 200 rumah, yang 30 hektar kita land clearing mulai hari untuk sekitar 2.400 rumah," terang dia.

Dia memastikan, semua pekerjaan akan diselesaikan sebelum Hari Raya Idul Fitri pada April mendatang.

"Sehingga, Hari Raya (Idul Fitri) pada bulan April, mereka sudah menempati rumah barunya, termasuk gedung-gedung sekolah, masjid, gedung DPRD, dan puskesmas-puskesmas, kita akan prioritaskan, kita mulai rehabilitasi," tutup Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com