Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Okupansi Mal Mewah Tak Tergoyahkan Pandemi, Ini Alasannya

Kompas.com - 07/04/2022, 10:30 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tingkat hunian atau okupansi mal menengah atas dan premium di Jakarta mencapai 80 persen pada kuartal satu 2022.

"Sebenarnya ini adalah fenomena lama tapi saya mau highlight lagi, bahwa mal-mal menengah atas rata-rata okupansinya tinggi," ujar Senior Associate Director Colliers International Indonesia Ferry Salanto dalam webinar Real Estate Market Update Jakarta-Bali Q1 2022, Rabu (6/4/2022).

Pengelolaan pusat perbelanjaan menjadi faktor penyebab utama fenomena ini terus terjadi, bahkan saat pandemi berlangsung.

Jelas Ferry, pengelola mal menegah ke atas lebih tanggap terhadap dinamika pasar serta terus memperbaiki peforma.

Pengelola mal mewah Jakarta, terutama, selalu tanggap terhadap tenant yang kurang menunjukkan performa dan segera menggantinya dengan tenant baru.

Baca juga: Tak Perlu Buru-buru Pulang, Mal Kini Buka Sampai Pukul 22.00 Malam

"Jadi dinamika itu sangat sering terjadi di mal kelas atas, terutama dari sisi promotion hingga marketing promotion, mereka sangat tinggi dinamikanya," tambah Ferry.

Sebaliknya, rata-rata tingkat hunian mal-mal kelas menengah dan menengah bawah kurang dari 60 persen.

Kendati demikian, tingkat hunian di Jakarta dan Bodetabek diketahui cenderung stabil dalam tiga bulan terakhir.

Hal ini menyusul tingkat hunian mal Jakarta yang tercatat menyentuh 70,2 persen dan Bodetabek sekitar 69,8 persen.

Penyewa juga diketahui sudah mulai kembali melakukan ekspansi seiring dengan peningkatan tingkat okupansi tersebut.

Baca juga: Berlibur ke Bogor dan Sukabumi Naik Kereta Pangrango, Ada Mal Apa Saja?

Lanjut Ferry, salah satu momen yang mungkin akan membantu pulihnya sektor ritel adalah Lebaran pada bulan Mei mendatang.

Sehingga diproyeksikan, penyerapan ruang ritel tahun 2022 bisa kembali pulih setelah terkoreksi tajam selama 2020-2021.

Harapan serupa juga disampaikan oleh Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja.

Menurut Alphonzus, tingkat keterisian mal diprediksi meningkat 15-30 persen saat bulan Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri tahun 2022.

Hal ini dipengaruhi oleh capaian vaksinasi yang tinggi, pengendalian protokol kesehatan dan kondisi perekonomian yang membaik.

Proyeksi peningkatan tersebut diharapkan mampu menyumbang peningkatan rata-rata okupansi pusat perbelanjaan 2022 hingga 70-80 persen.

“Peningkatan kunjungan pada saat bulan Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini diharapkan nantinya dapat menjadikan rata-rata tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan mencapai 70-80 persen yang mana lebih baik dari tahun sebelumnya,” jelas Alphonzus saat dihubungi Kompas.com, Jumat (11/3/2022).

Selain itu, APPBI turut merasa optimis kinerja pusat perbelanjaan tahun ini akan menjadi lebih baik dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com