Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mudik Gratis 2022 Tetap Bisa Terlaksana, asalkan...

Kompas.com - 28/03/2022, 13:30 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seiring dengan larangan mudik pada tahun 2020 dan 2021 untuk mencegah penularan virus corona, program mudik gratis oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga ditiadakan selama dua tahun.

Namun, pada tahun 2022, akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata serta Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat Djoko Setijowarno berpendapat, mudik gratis tetap bisa diadakan meskipun Kemenhub tidak menganggarkan.

Menurut dia, penyelenggaraan mudik gratis bisa terlaksana jika badan usaha milik negara (BUMN) yang memiliki kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) pelaksanaan mudik gratis turut terlibat.

Adapun salah satu manfaat mudik gratis ini bisa sangat membantu masyarakat menengah ke bawah untuk merasakan euforia mudik Lebaran.

Selain itu, mudik gratis akan membantu PO bus wisata dan PO bus antarkota antarprovinsi (AKAP) menangguk keuntungan setelah dua tahun ikut berpuasa akibat pandemi.

Baca juga: Survei Kemenhub: 80 Juta Orang Bakal Mudik Saat Lebaran 2022

"Selama dua tahun, sudah dua kali pula mudik Lebaran dilarang dioperasikan," jelas Djoko, dilansir dari rilis, Senin (28/3/2022).

Sementara itu, Djoko memperkirakan bahwa rest area di jalan tol tidak akan mampu menampung semua pemudik yang menggunakan fasilitas tersebut.

Oleh karena itu, pemerintah disarankan untuk menyediakan keberadaan rest area sementara yang juga akan membantu peningkatan ekonomi daerah.

Menurut dia, konsep mudik yang perlu dikedepankan pada Lebaran tahun ini adalah mudik sehat.

Karena dua kali vaksin dan satu kali vaksin booster digunakan sebagai persyaratan mudik, Djoko mengatakan, sebaiknya setiap simpul transportasi menyediakan fasilitas untuk mendapatkan booster Covid-19 serta tes antigen.

Baca juga: Kemenhub: Jateng Diprediksi Jadi Tujuan Pemudik Terbanyak Lebaran 2022

"(Antigen tetap disediakan) karena bisa saja ada pemudik yang belum boleh vaksinasi ketiga," kata Djoko.

Selain itu, Djoko mengingatkan pengguna kendaraan pribadi untuk tetap memperhatikan anggota keluarga hingga masyarakat lain yang memiliki komorbid.

Djoko mengimbau masyarakat yang memiliki komorbid untuk meminta pertimbangan ahli kesehatan hingga rekomendasi sarana transportasi yang sebaiknya digunakan demi kesehatan dan keselamatan.

Tujuannya adalah untuk menghindari pencegatan di jalan karena tindakan tersebut dinilai tidak efektif untuk kelancaran arus mudik.

Djoko tidak menyarankan pemudik menggunakan sepeda motor untuk menempuh perjalanan yang jauh.

Dengan demikian, jika pemudik tetap ingin membawa motor, sebaiknya motor tersebut diangkut menggunakan truk dengan ketentuan yang tidak melebihi dimensi dan bobot.

Sementara itu, pengendara sepeda motor tadi tetap melakukan perjalanan dengan angkutan lain, seperti bus dan kereta api atau ikut program mudik gratis yang tersedia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com