KOMPAS.com – Jagat musik rock berduka ketika kabar gitaris top Eddie Van Halen meninggal dunia berhembus pada Selasa (6/10/2020) pagi waktu Amerika Serikat atau Rabu (7/10/2020) pagi waktu Indonesia.
Eddie meninggal setelah berjuang melawan kanker yang sempat dinyatakan sembuh, tetapi kembali muncul dan menyebar hingga ke tenggorokannya.
Eddie bukan hanya seorang gitaris, ia menjelma menjadi sosok musisi penting di era 80an berkat karakter dan permainan gitar double neck-nya.
Terbukti, Eddie menjadi salah satu dari 100 gitaris terbaik sepanjang masa sepanjang masa versi majalah Rolling Stones dan Guitar World pada 2020.
Bersama grup band Van Halen yang ia dirikan pada tahun 1972 bersama saudaranya Alex Van Halen, Eddie melahirkan banyak karya yang fenomenal dan tetap awet didengar hingga kini.
Baca juga: 3 Fakta Kematian Eddie Van Halen, Gitaris Legendaris Keturunan Rangkasbitung
Satu di antara lagu terbaik Van Halen adalah “Jump” yang dirilis pada Desember 1983 dan merupakan singel utama dari album 1984.
Lagu ini ditulis oleh Eddie Van Halen (gitar), Alex Van Halen (drum), Michael Anthony (bass), dan David Lee Roth (vokal), serta diproduseri Ted Templeman.
“I get up and nothin' gets me down / You got it tough..”
Begitulah lirik mukadimah atau verse pada lagu “Jump” yang begitu atraktif dengan balutan permainan keyboard yang dimainkan Eddie saat sesi rekaman.
Ada banyak alasan mengapa lagu ini menjadi begitu long lasting atau lestari untuk diperdengarkan.
Baca juga: Mantan Istri Eddie Van Halen Memberikan Penghormatan yang Menyentuh
Sejak awal muncul, lagu “Jump” berhasil menempati posisi satu tangga lagu di Billboard Hot 100 AS.
David Lee Roth sendiri mendedikasikan lagu “Jump” untuk seniman bela diri Benny "The Jet" Urquidez , di mana David Lee Roth adalah muridnya.
Meski begitu, proses pembuatan lagu “Jump” tidaklah demikian, jauh lebih menarik dari sekadar dedikasi pada Benny “The Jet” Urquidez.
Komposisi musik pada lagu “Jump” sudah dibuat Eddie pada tahun 1981, tetapi personel Van Halen lainnya menolak.
Hingga pada tahun 1983, produser Ted Templeman meminta para personel mendengarkan lagu-lagu Van Halen yang tak terpakai, temasuk “Jump” di dalamnya.
Baca juga: Obituari: Eddie Van Halen, Mozart-nya Rock yang Punya Darah Indonesia