Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Alasan Lagu “Jump” Van Halen Tetap Long Lasting hingga Kini, Berita Bunuh Diri sampai Selebrasi Milanisti

Eddie meninggal setelah berjuang melawan kanker yang sempat dinyatakan sembuh, tetapi kembali muncul dan menyebar hingga ke tenggorokannya. 

Eddie bukan hanya seorang gitaris, ia menjelma menjadi sosok musisi penting di era 80an berkat karakter dan permainan gitar double neck-nya. 

Terbukti, Eddie menjadi salah satu dari 100 gitaris terbaik sepanjang masa sepanjang masa versi majalah Rolling Stones dan Guitar World pada 2020. 

Bersama grup band Van Halen yang ia dirikan pada tahun 1972 bersama saudaranya Alex Van Halen, Eddie melahirkan banyak karya yang fenomenal dan tetap awet didengar hingga kini. 

Satu di antara lagu terbaik Van Halen adalah “Jump” yang dirilis pada Desember 1983 dan merupakan singel utama dari album 1984.

Lagu ini ditulis oleh Eddie Van Halen (gitar), Alex Van Halen (drum), Michael Anthony (bass), dan David Lee Roth (vokal), serta diproduseri Ted Templeman.

“I get up and nothin' gets me down / You got it tough..”

Begitulah lirik mukadimah atau verse pada lagu “Jump” yang begitu atraktif dengan balutan permainan keyboard yang dimainkan Eddie saat sesi rekaman.

Ada banyak alasan mengapa lagu ini menjadi begitu long lasting atau lestari untuk diperdengarkan. 

Sejak awal muncul, lagu “Jump” berhasil menempati posisi satu tangga lagu di Billboard Hot 100 AS.

David Lee Roth sendiri mendedikasikan lagu “Jump” untuk seniman bela diri Benny "The Jet" Urquidez , di mana David Lee Roth adalah muridnya.

Meski begitu, proses pembuatan lagu “Jump” tidaklah demikian, jauh lebih menarik dari sekadar dedikasi pada Benny “The Jet” Urquidez. 

Komposisi musik pada lagu “Jump” sudah dibuat Eddie pada tahun 1981, tetapi personel Van Halen lainnya menolak.

Hingga pada tahun 1983, produser Ted Templeman meminta para personel mendengarkan lagu-lagu Van Halen yang tak terpakai, temasuk “Jump” di dalamnya. 

Komposisi musik lagu “Jump” pun disukai, David Lee Roth segera mencari inspirasi untuk mengisi liriknya.

Berita tentang seorang pria yang ingin bunuh diri dengan melompat dari gedung yang sempat ditonton David Lee Roth menjadi titik terang lirik lagu “Jump”.

Roth berpikir, akan banyak orang berteriak “Go ahead and jump”, alih-alih mengancam bunuh diri, lirik yang ditulis Roth lebih ditujukan untuk ajakan saling mencintai.

Sesi rekaman pun dimulai di studio milik Eddie dan selesai dalam satu malam.

Pada awalnya, lagu “Jump” dianggap keluar dari gaya musik hard rock macam Van Halen dan terdengar pop. Namun, tetap saja lagu ini booming pada akhirnya.

Lagu “Jump” memang menjadi lagu Van Halen pertama yang menggunakan keyboard (Oberheim).

Mereka bercermin dari keberhasilan band pendahulu seperti Led Zeppelin di album Through the Out Door (1979), dan Queen untuk album The Game (1980).

Meski menjadi ajang eksperimen, nyatanya, lagu “Jump” dengan memainkan keyboard oberheim menjadi lagu pertama Van Halen yang berhasil menjadi jawara tangga lagu Billboard AS.

Tak hanya itu, lagu “Jump” juga mengisi daftar tangga lagu di 16 negara di berbagai benua.

Video klipnya tak kalah menarik, dengan konsep pertunjukkan live yang memang sedang tren oleh band-band hard rock saat itu. 

David Lee Roth menjadi sutradara untuk penggarapan video klipnya.

Meski dibuat dengan biaya murah, video klip “Jump” berhasil sukses di MTV Award dengan menyabet Best Stage Performance Video.

Sejak saat itu, Van Halen sering wara-wiri di acara MTV.

Popularitas lagu “Jump” semakin menjadi ketika Milanisti – sebutan untuk supporter AC Milan – selalu memutar lagu ini ketika AC Milan melesakkan gol di kandang mereka, yakni San Siro. Tradisi Milanisti ini bertahan hingga akhir dekade 80an.

Lagu “Jump” juga digunakan dalam game Detroit Pistons NBA, dan tim hoki es profesional asal Kanada Winnipeg Jets tiap kali masuk arena. 

Atas semua gema rock lagu “Jump”, lagu ini menduduki peringkat nomor 15 di daftar 100 Lagu Terbesar Van Halen tahun 1980-an.

Lagu “Jump” juga terdaftar di The Rock and Roll Hall of Fame and Museum sebagai salah satu dari "500 Songs that Shaped Rock and Roll". 

Selamat jalan Eddie, tetap berkarya Van Halen, kalian hebat!

https://www.kompas.com/hype/read/2020/10/08/184422366/alasan-lagu-jump-van-halen-tetap-long-lasting-hingga-kini-berita-bunuh-diri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke