Wawancara Hadi Pranoto, Anji: Buat Saya Enggak Ada Keuntungan

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyanyi Anji menegaskan, ia tak berniat ambil keuntungan dari wawancara dengan Hadi Pranoto yang diunggah di akun YouTube dunia MANJI.

"Di situ tidak ada jual beli, jadi buat saya enggak ada keuntungan, baik buat Pak Hadi Pranoto, maupun buat saya," kata Anji seperti dikutip dari tayangan Kompas TV, Senin (10/8/2020).

Sementara itu, Anji mengaku pertemuan awal Anji dan Hadi Pranoto terjadi pada tanggal 29 Juli 2020, saat berkunjung ke Pulau Tegal Mas, Pesawaran, Lampung.

Baca juga: Anji Bingung Kenapa Konten YouTube Bersama Hadi Pranoto Malah Viral

Melihat Hadi Pranoto tengah diwawancara media, Anji berniat untuk menginterview mengenai temuannya agar ditayangkan di kanal YouTube dunia MANJI.

Anji saat itu menilai, temuan Hadi Pranoto itu harus disebarluaskan lantaran akan bermanfaat untuk banyak orang.

"Kita semua sudah lelah pandemi ini, lalu tiba-tiba ada harapan, buat saya ini adalah kebaikan untuk dibagikan, tapi saya tidak menyangka impectnya seperti ini," tegas Anji.

Baca juga: Anji: Saya Tidak Mengenal Hadi Pranoto Sebelumnya

KOMPAS.com/DIAN REINIS KUMAMPUNG Penyanyi Anji saat ditemui di peluncuran Eagle x Anji di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (22/10/2019).

Hadi Pranoto mengklaim sudah berhasil menemukan antibodi Covid-19 yang bisa mencegah dan menyembuhkan pasien yang telah terinfeksi.

Hadi Pranoto juga mengklaim antibodi Covid-19 berbahan herbal itu telah disalurkan di wilayah Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan.

Dalam wawancara yang berlangsung sekitar 30 menit itu, Hadi juga memperkenalkan dirinya sebagai profesor sekaligus kepala Tim Riset Formula Antibodi Covid-19.

Sontak namanya kemudian menjadi yang paling dicari di dunia maya saat ini lantaran gelarnya diragukan dan pernyataannya mengenai obat herbal itu dipertanyakan uji klinisnya.

Merasa resah dengan konten YouTube dunia MANJI, Ketua Umum Cyber Indonesia Muannas Alaidid melaporkan Anji dan Hadi Pranoto ke Polda Metro Jaya pada Senin, 3 Agustus 2020.

Laporan itu terdaftar dengan nomor LP/4538/VIII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ tertanda tanggal 3 Agustus 2020.

Dalam laporan tersebut, Pasal yang disangkakan yakni Pasal 28 Ayat (1) Jo Pasal 15A UU RI Nomor 19 Tahun 2016 atau Pasal 11 dan 15 UU RI Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana.