JAKARTA, KOMPAS.com - Handuk bersih dan lembut tentu nyaman digunakan setelah mandi. Ada banyak hal yang memengaruhi kondisi handuk yang lembut setelah dicuci, misalnya suhu pencucian, cara memuatnya di mesin cuci, dan penggunaan deterjen.
Namun demikian, ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan saat mencuci handuk. Sebab, ini bisa membuat handuk keras, kasar, dan bahkan rusak.
Salah satunya adalah menggunakan pelembut kain dalam proses mencuci handuk. Meskipun penggunaan pelembut kain sudah lazim, namun ini akan membuat handuk kaku dan kasar, hingga menimbulkan gatal.
Baca juga: Bolehkah Mencuci Seprai dan Handuk Bersamaan?
Pelembut kain dapat menumpuk residu. Ini mencegah daya serap handuk dan dapat menyebabkannya kasar serta mencegah kelembutan alaminya saat digunakan, kata Brian Delp, CEO New Sega Home, dikutip dari Express UK, Jumat (10/3/2023).
Selain itu, penggunaan pemutih untuk mencuci handuk juga tidak disarankan. Bahkan, menggunakan pemutih saat mencuci handuk diyakini bisa membuatnya rusak.
Lily Cameron, pengawas kebersihan di Fantastic Cleaners menjelaskan mengapa pemutih tidak boleh digunakan saat mencuci handuk.
Pemutih memang dapat menghilangkan noda pada handuk putih, tetapi itu juga bisa menjadi hal terburuk untuk digunakan karena membuat warna memudar dan bahkan menyebabkan kerusakan permanen pada kain dan merusak handuk, jelas Cameron.
Baca juga: Kenapa Hotel Menggunakan Handuk Putih? Ini Alasannya
Ada beberapa tips mencuci handuk agar tetap lembut. Delp merekomendasikan penggunaan cuka putih untuk melembutkan handuk.
Sementara itu, Jessica Samson dari Maids.com menyarankan untuk hanya menggunakan deterjen biasa tetapi mengurangi jumlah yang digunakan. Menggunakan terlalu banyak deterjen dapat membuat handuk kaku dan menghilangkan kelembutannya, ujar dia.