JAKARTA, KOMPAS.com - Psikologi warna mengatakan bahwa manusia dipengaruhi oleh banyak hal yang dilihatnya.
Misalnya, sebagian besar warna memicu reaksi psikologis serupa pada orang. Beberapa warna mengganggu atau menggairahkan, sementara warna lain menenangkan dan membuat santai.
Baca juga: 5 Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Membeli Lampu LED
Warna yang santau dapat digunakan untuk mendesain ruangan dan mengubah suasana menjadi sesuai yang diinginkan.
Bahkan, jika Anda tidak memilih warna tertentu, bohlam tertentu seperti pijar atau fluoresen, memiliki cahaya hangat atau dinginnya sendiri. Ini secara dramatis mengubah nuansa pada ruangan.
Dilansir dari 21 Oak, Jumat (2/9/2022), berbagai warna dalam pencahayaan juga dapat mempengaruhi kualitas tidur seseorang seperti berikut ini.
Baca juga: Kenapa Lampu LED Tiba-tiba Redup? Ini 6 Penyebabnya
Jika tidak bisa tidur tanpa cahaya atau mencari lampu malam terbaik untuk ditambahkan ke ruangan, Anda perlu mengetahui warna lampu mana yang harus dihindari dan harus diinvestasikan.
Pertama, hindari menggunakan lampu biru untuk penerangan di kamar tidur. Jika menggunakan lampu neon, pastikan memilih pengaturan yang hangat.
Bola lampu siang hari yang dingin memberi sinyal pada otak untuk melepaskan serotonin dan dopamin sehingga membangunkan otak Anda.
Lampu yang lebih hangat seperti lampu pijar konvensional atau lampu fluoresen hangat menandakan produksi melatonin sebagai gantinya.
Baca juga: 4 Jenis Lampu dan Cara Menghemat Penggunaan Energinya
Semakin gelap, semakin banyak tubuh melepaskan untuk menempatkan Anda ke dalam REM dan ritme sirkadian.
Satu studi menemukan bahwa terapi lampu merah membantu meningkatkan kualitas tidur. Hal ini juga membuat para peserta tidur lebih nyenyak dan cepat.
Jika membutuhkan lampu di kamar tidur pada malam hari, menggunakan lampu LED atau bohlam merah adalah cara yang tepat.
Baca juga: 3 Tips Menjaga Bahan Makanan di Kulkas Tetap Dingin Saat Mati Lampu
Lampu biru terkenal membuat orang tetap waspada dengan menekan produksi melatonin sehingga berdampak negatif pada tidur.
Pencahayaan biru ditemukan di banyak tempat yang mungkin tidak disadari seperti ponsel, TV, dan perangkat lain yang menghasilkan cahaya biru.
Karena itu, perlu menghindari pencahayaan biru selama 30-60 menit sebelum waktu tidur untuk memberikan waktu bagi tubuh mengisi kembali simpanan melatonin. Selain itu, dapat mengaktifkan filter hangat atau lampu malam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.