Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Alasan Orang Sulit Membuang Barang saat Merapikan Rumah

Kompas.com - 07/06/2022, 11:46 WIB
Nabilla Ramadhian,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Saat sedang merapikan rumah, tidak jarang ada beberapa barang yang kerap dibuang atau didonasikan karena sudah tidak dipakai.

Namun, ada pula barang-barang yang memang sudah tidak dipakai tetapi tetap disimpan karena beberapa orang enggan untuk memberikannya kepada orang lain.

Baca juga: 6 Benda yang Sulit Dibuang Orang ketika Merapikan Rumah

Mungkin, barang-barang tersebut memiliki nilai sentimental seperti kado dari sahabat terdekat, atau barang yang pertama kali dibeli menggunakan gaji pertama.

Dikutip dari Apartment Therapy, Selasa (7/6/2022), ada sejumlah alasan mengapa beberapa orang enggan untuk membuang atau mendonasikan barang saat merapikan rumah.

1. Menghabiskan banyak uang

Ilustrasi barang bekasShutterstock Ilustrasi barang bekas

Saat melihat sesuatu yang tidak digunakan, tidak disukai, atau tidak dibutuhkan lagi, dan kamu ragu-ragu untuk membuangnya, ini terjadi karena kamu menghabiskan uang untuk membelinya.

Apa yang sebenarnya terjadi sunk cost fallacy. Dikutip dari Kompas.com, Minggu (19/9/2021), istilah ini merujuk pada biaya hangus, atau biaya yang terjadi di masa lalu dan tidak dapat diubah saat ini atau di masa depan.

Contoh kasus terkait sunk cost fallacy dapat dilihat dalam dunia investasi. Ada beberapa orang yang tetap setia pada suatu saham meski tren saham tersebut tengah menurun.

Sebab, mereka sudah terlanjur mengeluarkan banyak uang dan merasa sayang untuk meninggalkan saham tersebut.

2. Kemungkinan akan membutuhkannya

Alasan lain barang enggan dibuang adalah kemungkinan bahwa mereka akan dibutuhkan pada masa yang akan datang.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com