JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak tanaman yang dapat digunakan sebagai bahan pembuatan pestisida alami atau pestisida nabati. Zat aktif dalam tanaman dapat membantu mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman lainnya.
Dilansir laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Rabu (4/5/2022), secara umum, pestisida nabati diartikan sebagai suatu pestisida yang bahan dasarnya adalah tumbuhan. Pestisida nabati relatif mudah dibuat dengan bahan dan teknologi yang sederhana.
Bahan bakunya yang alami membuat pestisida ini mudah terurai (biodegradable) di alam, sehingga tidak mencemari lingkungan. Pestisida ini juga relatif aman bagi manusia dan ternak peliharaan karena residunya mudah hilang.
Baca juga: Cuci Buah dan Sayuran dengan Soda Kue untuk Hilangkan Zat Pestisida
Pestisida nabati bersifat “pukul dan lari” (hit and run), saat diaplikasikan, yakni akan membunuh hama saat itu juga dan setelah hamanya mati, residunya akan hilang di alam. Dengan demikian, produk terbebas dari residu pestisda, sehingga aman dikonsumsi manusia.
Pestisida nabati menjadi alternatif pengendalian hama yang aman dibanding pestisida sintetis. Penggunaan pestisida nabati memberikan keuntungan ganda, selain menghasilkan produk yang aman, lingkungan juga tidak tercemar.
Pestisida organik ini mampu mengatasi dan mengusir hama perusak tanaman pertanian dan perkebunan umumnya seperti kutu, ulat, belalang dan sebagainya.
Ada beberapa keunggulan pestisida nabati, antara lain sebagai berikut.
Baca juga: Cara Membuat Pestisida Hama Penggerek Batang Padi Pakai Bumbu Dapur