JAKARTA, KOMPAS.com - Pestisida berfungsi mengatasi hama pada tanaman. Namun, banyak pestisida yang dijual di pasaran mengandung bahan kimia.
Bagi Anda yang ingin menjauhi bahan kimia, bisa menggunakan pestisida nabati. Jenis pestisida ini merupakan ramuan obat-obatan untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman yang terbuat dari bahan alami.
Baca juga: Cara Membuat Pestisida Organik dari Cuka dan Bumbu Dapur
Bahan-bahan untuk membuat pestisida organik diambil dari tumbuhan-tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme.
Karena terbuat dari bahan-bahan yang terdapat di alam bebas, pestisida jenis ini lebih ramah lingkungan dan aman bagi kesehatan manusia.
Dikutip dari Cybex Kementerian Pertanian, Rabu (23/3/2022), dibanding pestisida kimia, pestisida organik mempunyai beberapa kelebihan.
Pertama, lebih ramah lingkungan karena sifat material organik mudah terurai menjadi bentuk lain sehingga dampak racunnya tidak menetap dalam waktu lama di alam bebas.
Baca juga: Mudah, Cara Membuat Pestisida Alami dari Kulit Bawang Merah
Terakhir, penggunaan pestisida organik yang diintegrasikan dengan konsep pengendalian hama terpadu tidak akan menyebabkan resistensi pada hama.
Namun ada beberapa kelemahan pestisida organik, antara lain kurang praktis serta tidak bisa disimpan dalam jangka lama.
Setelah selesai dibuat, pestisida organik harus segera diaplikasikan sehingga harus membuatnya setiap kali akan melakukan penyemprotan.
Baca juga: Cara Membuat Pestisida dari Puntung Rokok untuk Hama Tanaman
Selain itu, bahan-bahan pestisida organik cukup sulit didapat dalam jumlah dan kontinuitas yang cukup.
Dari sisi efektivitas, hasil penyemprotan pestisida organik tidak secepat pestisida kimia sintetis. Perlu waktu dan frekuensi penyemprotan lebih sering untuk membuatnya efektif.
Selain itu, pestisida organik relatif tidak tahan terhadap sinar matahari dan hujan. Namun, seiring perkembangan teknologi pertanian organik, akan banyak inovasi-inovasi yang ditemukan dalam menanggulangi hambatan itu.
Baca juga: Mudah, Cara Membuat Pestisida Alami dari Jeruk Nipis
Bahan aktif ini bisa mempengaruhi hama dengan berbagai cara seperti penghalau (repellent), penghambat makan (anti-feedant), penghambat pertumbuhan (growth regulator), penarik (attractant), dan sebagai racun mematikan.