Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerajinan Dekorasi Kain dan Kopi Diperkenalkan di Pertemuan G20

Kompas.com - 23/02/2022, 20:20 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia memiliki ribuan jenis kerajinan, termasuk kain yang terhampar di wilayah Nusantara, menjadi kekayaan budaya dan identitas bangsa.

Dari cara memproduksi kain sampai dengan corak atau motif yang digoreskan di dalam kainnya, keragamannya sangat banyak, sehingga menghasilkan produk yang berkualitas dan bernilai ekonomi tinggi. Tak heran bila produk kain-kain tersebut menjadi komoditi yang diminati banyak bangsa.

Demikian halnya dengan kopi. Dengan keragaman geografi wilayah yang membentang dari Sabang hingga Merauke, Miangas hingga Rote, tanaman kopi yang tumbuh di titik-titik terbaik di Tanah Air menghasilkan citarasa kopi yang berbeda-beda.

Baca juga: IKEA Hadir di Bandung Barat, Berdayakan UMKM Lokal

Ini menjadikan kopi salah satu komoditas perkebunan terpenting yang juga dicari bangsa-bangsa asing.

Kain dan kopi ditampilkan oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) sebagai sarana diplomasi dan komoditas yang diangkat potensi bisnisnya di sela-sela pertemuan tingkat menteri dan gubernur bank sentral anggota G-20 dan negara-negara mitra yang diselenggarakan di Jakarta, 15-18 Februari 2022 lalu.

“Kami pilih dua komoditas itu bukan tanpa alasan. Potensi kain dan kopi untuk dikenalkan kepada negara-negara lain itu masih sangat besar. Hari ini, produksi kopi Indonesia sudah menjadi bagian dari bisnis dan industri kopi dunia. Apalagi, kita termasuk negara produsen kopi terbesar selain Brazil, Kolumbia, dan Vietnam,” ujar Direktur Eksekutif LPEI Rijani Tirtoso Bondan dalam siaran pers, Rabu (23/2/2022).

Ia menambahkan, LPEI mendorong banyak produsen kopi di level hulu untuk ikut menikmati aroma wangi bisnis kopi dunia. Salah satunya adalah melalui program Desa Devisa untuk komoditas kopi.

Baca juga: Produk Kerajinan dan Dekorasi Rumah UMKM Sambut Pertemuan Perdana G20 di Jakarta

Rijani optimis, dengan pembinaan dan pendampingan yang tepat, sinergi dan kolaborasi dengan pemangku kepentingan khususnya pada ekosistem ekspor dengan promosi yang lebih gencar, kain dan kopi Indonesia bisa berbicara lebih banyak di pasar internasional, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan para pelaku usaha di kedua sektor tersebut.

Di ajang pertemuan G20 sektor finansial yang dimulai 16 Februari lalu, LPEI juga berkolaborasi menggandeng barista-barista muda Indonesia yang sudah mendapatkan pengakuan internasional, untuk menyajikan kopi terbaik Indonesia kepada para delegasi dan tamu undangan.

Yoshua Tanu, salah satu barista yang digandeng LPEI untuk melayani tamu-tamu undangan memuji pengenalan kopi Indonesia di pertemuan tingkat dunia tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com