Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Turis Rusia 4 Hari Kunjungi Korut, Serba Ganjil dan Kaku

Kompas.com - 23/02/2024, 08:27 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Sky News

MOSKWA, KOMPAS.com - Sekitar 100 orang Rusia mengunjungi Korea Utara dalam sebuah tur pribadi selama empat hari.

Korea Utara menyambut para turis dengan mengadakan pertunjukan, mulai dari penerbangan dengan satu-satunya maskapai penerbangan di negara itu, hingga resor ski yang kosong dan pertunjukan akordeon.

Namun, foto dan video dari para turis memberikan gambaran tentang apa yang terjadi di Korea Utara, yang memang bertentangan dengan versi resmi.

Baca juga: Komponen Rudal Korut untuk Rusia Ternyata Berasal dari Perusahaan AS

Dilansir dari Sky News, para turis memberikan gambaran mengenai sebuah negara yang menghadapi kekurangan pangan serius dalam beberapa dekade terakhir dan berada di bawah serangkaian sanksi internasional.

Tur dimulai dengan penerbangan Air Koryo dari kota Vladivostok di Rusia ke ibu kota Pyongyang.

Maskapai ini dioperasikan oleh Korea Utara dan terdiri dari armada tua yang sebagian besar merupakan pesawat buatan Rusia.

Keluhan mulai muncul ketika mereka naik ke pesawat, kontras dengan versi perjalanan mulus yang disajikan oleh media Rusia.

“Pesawatnya sudah tua dan berbau kapur barus,” tulis seorang penumpang di Telegram.

Sesampainya di Pyongyang, kelompok tersebut dibawa ke Istana Anak Mangyongdae di pinggiran barat kota.

Di sana mereka menyaksikan anak-anak berseragam melafalkan musik akordeon, membuat kerajinan tangan, dan melakukan konser.

Baca juga: Rangkuman Hari ke-729 Serangan Rusia ke Ukraina: Niat Putin Mendominasi Ukraina | Sanksi Baru Uni Eropa

Rekaman video yang diposting oleh turis Elena Bychkova menunjukkan bahwa saat anak-anak bermain untuk para turis, layar raksasa di belakang mereka menampilkan gambar gunung dan tentara Korea Utara.

Rombongan juga diajak melihat dua patung raksasa mantan pemimpin Kim Il Sung dan Kim Jong Il, serta Menara Juche dan sebuah monumen untuk memperingati kontribusi Soviet pada Perang Dunia Kedua.

Di Pyongyang, rombongan bertempat di Hotel Internasional Yanggakdo.

Mereka pun tidak diizinkan meninggalkan hotel tersebut.

Meskipun tidak jelas secara pasti bagaimana kunjungan dan rencana perjalanan tersebut diatur, tiket berharga 750 dollar AS dan dipesan melalui perusahaan perjalanan Rusia Vostok Intour.

Setelah menghabiskan satu malam di Pyongyang, para turis diterbangkan ke Wonsan dan dibawa ke resor ski Masikryong, fasilitas yang selesai dibangun pada 2014 sebagai bagian dari upaya negara itu untuk mendorong pariwisata asing.

Sesampainya di sana, Voskresensky mencatat ciri khas Korea Utara dari fasilitas ski tersebut.

"Musik patriotik diputar di lereng, berbagai video propaganda ditampilkan di layar lebar," tulisnya.

Baca juga: BBC dan Mediazona Sebut 45.123 Tentara Rusia Tewas di Ukraina

Setelah dua hari di resor ski, kelompok itu akhirnya kembali ke Vladivostok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Internasional
Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Global
Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com