Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Bersumpah Akan Hentikan Operasional Badan PBB di Palestina Setelah Perang

Kompas.com - 28/01/2024, 09:55 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

TEL AVIV, KOMPAS.com - Israel pada Sabtu (27/1/2024) bersumpah akan menghentikan operasional badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) setelah perang.

Israel juga menyerukan agar kepala badan tersebut mengundurkan diri setelah mereka menuduh sejumlah sejumlah staf terlibat dalam serangan Hamas pada 7 Oktober lalu.

UNRWA sendiri telah mengatakan pada Jumat (26/1/2024) bahwa mereka telah memecat beberapa staf atas tuduhan Israel, dan menjanjikan penyelidikan menyeluruh atas klaim tersebut.

Baca juga: Kian Banyak Negara Hentikan Pendanaan untuk Badan PBB di Palestina, Apa Penyebabnya?

Sementara, negara-negara donor, termasuk Jerman, Inggris, Italia, Australia, dan Finlandia telah mengikuti langkah Amerika Serikat untuk menghentikan pendanaan untuk UNRWA atas tuduhan Israel tersebut.

Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, meminta Komisaris Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini, untuk mundur dari jabatannya.

"Tuan Lazzarini mohon mengundurkan diri," kata Katz di platform media sosial X pada Sabtu malam sebagai tanggapan atas sebuah posting dari kepala UNRWA yang memperingatkan bahwa penghentian pendanaan berarti operasi badan tersebut di Jalur Gaza akan segera runtuh.

Katz telah mengatakan dalam pernyataan sebelumnya bahwa UNRWA harus diganti dengan badan-badan yang didedikasikan untuk perdamaian dan pembangunan yang sejati dalam pembangunan kembali Gaza.

Di sisi lain, Hamas mengecam "ancaman" Israel terhadap UNRWA pada Sabtu, dan mendesak PBB serta organisasi internasional lainnya untuk tidak "menyerah pada ancaman dan pemerasan".

Hubungan antara Israel dan UNRWA telah tegang selama bertahun-tahun, namun memburuk dalam beberapa hari terakhir.

Baca juga: Tank-tank Israel Masih Serang RS di Gaza Palestina

Badan PBB tersebut belum lama ini mengutuk penembakan tank yang dikatakannya menghantam tempat penampungan bagi para pengungsi di kota utama Gaza, Khan Yunis.

Badan tersebut mengatakan bahwa puluhan ribu pengungsi telah terdaftar di tempat penampungan tersebut dan penembakan tank pada Rabu (25/1/2024) menewaskan sedikitnya 13 orang.

Militer Israel mengatakan tinjauan menyeluruh terhadap operasi pasukan di sekitarnya sedang dilakukan.

Militer menambahkan bahwa mereka sedang memeriksa kemungkinan bahwa serangan itu adalah "hasil dari tembakan Hamas".

Sebagaimana dikutip dari AFP, Lazzarini mengecam pengeboman hari Rabu sebagai pengabaian terang-terangan terhadap aturan-aturan dasar perang.

Baca juga: 20 Warga Palestina Tewas Saat Mengantre Bantuan Makanan di Gaza

Ia menyebut, pengeboman terjadi dengan kompleks yang telah ditandai dengan jelas sebagai fasilitas PBB dan koordinatnya dibagikan dengan pihak berwenang Israel.

Tentara Israel adalah satu-satunya pasukan yang diketahui memiliki tank yang beroperasi di Jalur Gaza.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com