Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat AS Ingin Perang Gaza Berakhir Secepat Mungkin...

Kompas.com - 17/01/2024, 07:48 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah menegaskan kembali dukungan teguh pemerintah Amerika terhadap apa yang mereka sebut sebagai hak Israel untuk membela diri.

Dia pun mengatakan, pemerintahan Presiden Joe Biden sangat mendukung tanggapan Israel terhadap serangan Hamas pada 7 Oktober lalu.

“Tetapi, pada saat yang sama, kami ingin konflik ini berakhir secepat mungkin,” kata Belinken kepada saluran berita CNBC.

Baca juga: Mengapa AS Bersekutu dengan Israel?

“Sampai hal ini terjadi, kami ingin melihat segala upaya dilakukan untuk melindungi warga sipil dan memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan. Terlalu banyak orang yang menderita dalam konflik ini,” tambahnya.

Meskipun ada seruan internasional untuk gencatan senjata dan kekhawatiran mengenai meningkatnya jumlah korban sipil di Gaza, Amerika Serikat telah mengeluarkan deklarasi darurat dua kali dalam beberapa pekan terakhir untuk mengirimkan bom ke Israel, tanpa melewati Kongres.

Seruan anggota Parlemen AS

Di tubuh Parlemen AS, ada juga anggota yang menyerukan diakhirinya perang di Gaza.

Dia adalah Lloyd Doggett, politikus dari Partai Demokrat.

"Gencatan senjata bilateral diperlukan sekarang untuk membebaskan semua sandera dan mencegah kematian, kelaparan dan penyakit lebih lanjut dari warga Gaza yang tidak bersalah," tulis Doggett, dalam sebuah unggahan di media sosial.

Baca juga: Menhan Israel: Gaza Akan Diperintah Rakyat Palestina Usai Perang

Desakan kelompok Muslim AS

Sementara itu, Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) telah meminta warga AS untuk menghubungi senator mereka.

Para warga didorong untuk mendesak para pejabat itu menyetujui resolusi legislatif yang akan mengharuskan Kementerian Luar Negeri AS membuat laporan mengenai kemungkinan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang dilakukan oleh Israel di Gaza.

"Hal ini paling tidak harus dilakukan oleh Senat sebagai tanggapan atas apa yang dilaporkan oleh Presiden Biden sebagai 'pengeboman tanpa pandang bulu' yang dilakukan oleh pemerintah Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 24.000 orang Palestina, sebagian besar dari mereka adalah perempuan dan anak-anak," ujar Direktur CAIR untuk urusan pemerintahan, Robert McCaw, dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dikutip dari Al Jazeera.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Global
Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com