Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Yakin Rusia Pakai Rudal dari Korut untuk Hantam Ukraina

Kompas.com - 05/01/2024, 15:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Rusia baru-baru ini menggunakan rudal balistik jarak pendek (SRBM) dari Korea Utara untuk melakukan beberapa serangan terhadap Ukraina.

Hal ini disampaikan Gedung Putih pada Kamis (4/1/2024), mengutip informasi intelijen yang baru saja dideklasifikasi.

Juru bicara keamanan nasional John Kirby mengatakan kepada para wartawan bahwa Amerika Serikat akan menyampaikan perkembangan ini kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB).

Baca juga: Jumlah Korban Tewas di Gaza Tembus 21.507 Orang, Fasilitas PBB Turut Diserang Israel

Dilansir dari Reuters, Kirby menyebut transfer senjata Korea Utara ke Rusia sebagai eskalasi yang signifikan dan memprihatinkan.

Dia juga mengatakan bahwa Amerika Serikat akan menjatuhkan sanksi tambahan terhadap pihak-pihak yang memfasilitasi transaksi senjata tersebut.

Baik Moskwa maupun Pyongyang telah membantah melakukan transaksi senjata apapun, namun berjanji untuk memperdalam hubungan militer.

Penggunaan rudal tersebut menuai kecaman dari Inggris dan Korea Selatan, yang telah melaporkan bahwa Korea Utara mungkin telah memasok SRBM ke Rusia.

Pasokan rudal ini jadi bagian dari kesepakatan senjata yang lebih besar yang juga mencakup rudal anti-tank dan anti-rudal udara, peluru artileri dan mortir, serta senapan.

"Informasi kami menunjukkan bahwa Republik Demokratik Rakyat Korea baru-baru ini memberikan peluncur rudal balistik dan beberapa rudal balistik kepada Rusia," kata Kirby, menggunakan nama resmi Korea Utara.

Pada 30 Desember, Kirby mengatakan bahwa pasukan Rusia meluncurkan setidaknya satu rudal balistik Korea Utara ke Ukraina. Rudal itu diklaim mendarat di lapangan terbuka.

Baca juga: Korea Utara Dituding Pasok Rudal ke Rusia untuk Serang Ukraina Baru-baru Ini

Rusia sebelumnya meluncurkan beberapa rudal Korea Utara sebagai bagian dari gelombang serangan udara yang lebih luas, kata Kirby.

Washington masih menilai dampak dari rudal-rudal tersebut.

Baca juga: Dampak Gempa Jepang: Peringatan Tsunami di Rusia, Korea Utara, dan Korea Selatan

Rusia baru-baru ini telah meluncurkan beberapa serangan paling intens di Ukraina sejak perang dimulai hampir dua tahun lalu. Rusia disebut telah meluncurkan lebih dari 300 pesawat tak berawak dan rudal dari berbagai jenis ke berbagai kota di seluruh Ukraina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Global
[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Global
Saat Pesawat Singapore Airlines Menukik Turun 6.000 Kaki dalam 3 Menit...

Saat Pesawat Singapore Airlines Menukik Turun 6.000 Kaki dalam 3 Menit...

Global
Menlu Jerman: Ukraina Butuh Segera Tingkatkan Pertahanan Udara untuk Lawan Rusia

Menlu Jerman: Ukraina Butuh Segera Tingkatkan Pertahanan Udara untuk Lawan Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi Parah, Penumpang Terlempar ke Kabin Bagasi

Singapore Airlines Turbulensi Parah, Penumpang Terlempar ke Kabin Bagasi

Global
Presiden Raisi Meninggal, Kedubes Iran Sampaikan Terima Kasih atas Belasungkawa Indonesia

Presiden Raisi Meninggal, Kedubes Iran Sampaikan Terima Kasih atas Belasungkawa Indonesia

Global
Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Internasional
Gelombang Panas India Capai 47,4 Derajat Celsius, Sekolah di New Delhi Tutup

Gelombang Panas India Capai 47,4 Derajat Celsius, Sekolah di New Delhi Tutup

Global
ChatGPT Tangguhkan Suara AI Mirip Scarlett Johansson

ChatGPT Tangguhkan Suara AI Mirip Scarlett Johansson

Global
Pesawat Singapore Airlines Alami Turbulensi Parah, 1 Penumpang Tewas, 30 Terluka

Pesawat Singapore Airlines Alami Turbulensi Parah, 1 Penumpang Tewas, 30 Terluka

Global
Rusia Tuduh AS Akan Taruh Senjata di Luar Angkasa

Rusia Tuduh AS Akan Taruh Senjata di Luar Angkasa

Global
Panglima Hamas yang Dalangi Serangan 7 Oktober Diburu di Luar Gaza

Panglima Hamas yang Dalangi Serangan 7 Oktober Diburu di Luar Gaza

Global
Teroris Serang Kantor Polisi Malaysia, Singapura Waspada

Teroris Serang Kantor Polisi Malaysia, Singapura Waspada

Global
Kesal dengan Ulah Turis, Warga Jepang Tutup Pemandangan Gunung Fuji

Kesal dengan Ulah Turis, Warga Jepang Tutup Pemandangan Gunung Fuji

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com