Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korea Selatan Ajukan Protes ke Jepang atas Peringatan Tsunami, Kenapa Bisa?

Kompas.com - 02/01/2024, 16:21 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

SEOUL, KOMPAS.com - Pemerintah Korea Selatan pada Selasa (2/1/2024) mengatakan, telah mengajukan protes kepada Jepang atas peringatan tsunami yang dikeluarkan setelah gempa dahsyat di Hari Tahun Baru.

Korea Selatan melakukannya karena Jepang menampilkan peta yang menunjukkan sekelompok pulau-pulau yang juga diklaim oleh Tokyo.

Meskipun hubungan kedua negara telah membaik dalam beberapa tahun terakhir, Korea Selatan dan Jepang masih berselisih mengenai kedaulatan pulau-pulau kecil.

Baca juga: Gempa Jepang Kemungkinan Telah Geser Tanah 1,3 Meter

Itu termasuk pulau yang disebut Dokdo di Korea Selatan dan Takeshima di Jepang.

Pulau tersebut terletak di tengah-tengah Laut Jepang yang juga dikenal sebagai Laut Timur.

Korea Selatan menyampaikan belasungkawa atas bencana hari Senin (1/1/2024), tetapi menambahkan bahwa pulau-pulau yang ditunjukkan pada peta yang dikeluarkan oleh badan cuaca Jepang itu tidak termasuk dalam sengketa teritorial.

"Pemerintah kami telah mengajukan protes keras kepada Jepang melalui jalur diplomatik dan meminta tindakan korektif," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Korea Selatan, Lim Soo-suk, dalam sebuah konferensi pers pada Selasa, dikutip dari Reuters.

Sebelumnya, Kantor Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol pada Selasa mengumumkan, telah mengirimkan surat kepada Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida, yang berisi ucapan duka cita untuk para korban dan keluarga serta dukungan untuk upaya pemulihan.

Sedikitnya 48 orang tewas setelah gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 7,6 dan gelombang tsunami yang menyusul, menghantam pantai barat Jepang.

Pada Senin, tim penyelamat berjuang untuk mencapai daerah-daerah terpencil di mana gedung-gedung telah runtuh, jalan-jalan rusak dan listrik padam.

Baca juga: Setelah 2 Pekan, Jenazah Terakhir Gempa Dahsyat China Akhirnya Ditemukan

Perebutan wilayah adalah salah satu hal yang masih menjadi perdebatan di antara kedua negara, bersama dengan mobilisasi tenaga kerja paksa di perusahaan-perusahaan dan perempuan di rumah bordil pada masa perang selama penjajahan Jepang pada 1910-1945 di semenanjung Korea.

 

Jepang juga memprotes latihan tahunan di sekitar pulau-pulau tersebut bulan lalu oleh militer Korea Selatan.

Kementerian Pertahanan Korea Selatan menjawab bahwa latihan tersebut merupakan upaya latihan rutin yang dimaksudkan untuk melindungi wilayah, warga negara, dan aset.

Korea Selatan menempatkan sekelompok kecil penjaga pantai di pulau-pulau tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com