Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaza Hancur, Siapa yang Biayai Pembangunannya Kembali?

Kompas.com - 26/12/2023, 09:16 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Penulis: Cathrin Schaer/DW Indonesia

GAZA, KOMPAS.com - Kekerasan terus berlanjut namun diskusi mengenai rekonstruksi sudah dimulai. Masalahnya, pendanaan untuk Gaza serta proyek Palestina lainnya selalu lebih dari sekadar tentang uang.

Bahkan ketika pertempuran, kematian, dan kehancuran terus berlanjut, perdebatan mengenai uang telah dimulai.

Jumlah korban jiwa dalam konflik di Gaza sudah tidak terhitung. Namun, biaya untuk membangun kembali kehancuran akibat pemboman Israel di Gaza sudah bisa dihitung. Perkiraan awal menunjukkan bahwa jumlahnya bisa mencapai 46,4 miliar euro, atau lebih dari 780 triliun rupiah.

Baca juga: Sejarah Kenapa Gaza Diperebutkan Israel dan Palestina

Pekan ini, media Israel melaporkan bahwa pemimpin Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan kepada Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan bahwa Arab Saudi dan UEA bersedia membayar biaya rekonstruksi Gaza.

Hal ini terlepas dari kenyataan bahwa Israel belum menyusun rencana siapa yang akan memerintah Gaza jika Israel berhasil menghancurkan Hamas.

Ada pula yang menyatakan bahwa negara-negara Eropa akan menanggungnya. Uni Eropa, khususnya Jerman, telah menjadi donor jangka panjang untuk bantuan kemanusiaan ke wilayah-wilayah pendudukan Palestina.

Amerika Serikat adalah salah satu donor terbesar dan kemungkinan besar akan diminta mendanai rekonstruksi.

Namun, baik di AS maupun Eropa, orang dalam melaporkan bahwa di balik layar, para pengambil keputusan bertanya-tanya mengapa mereka harus membayar jutaan uang pajak untuk membangun kembali infrastruktur yang mungkin akan terkena bom lagi dalam waktu dekat.

"Saya telah mendengar para pejabat senior UE mengatakan dengan tegas bahwa Eropa tidak akan membiayai rekonstruksi Gaza. (Jumlah uang yang dibutuhkan oleh Ukraina sudah sangat mencengangkan)," tulis Gideon Rachman, kepala komentator urusan luar negeri di media Inggris, Financial Times, minggu ini.

"Kongres AS (juga) tampaknya menentang segala bentuk bantuan asing.”

Baca juga: AS Hindari Government Shutdown, Bantuan ke Ukraina Kini Tak Pasti

PBB mengatakan, 85 persen penduduk Gaza atau 1,9 juta orang telah menjadi pengungsi.ANADOLU/ABED RAHIM KHATIB via DW INDONESIA PBB mengatakan, 85 persen penduduk Gaza atau 1,9 juta orang telah menjadi pengungsi.
Akankah Israel membayar biaya rekonstruksi Gaza?

Ada juga seruan agar Israel membayar kerugian yang telah mereka timbulkan selama ini. Pada 2010, Israel setuju untuk memberi kompensasi kepada badan utama PBB yang bekerja di Gaza, yakni Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) sebesar 10,5 juta dollar AS (Rp 162,2 miliar).

Dana ini untuk membangun gedung-gedung yang hancur dalam operasi dengan skala yang jauh lebih kecil pada 2009.

Hal ini menimbulkan kontroversi di kalangan warga Israel, yang mempertanyakan apakah pembayaran tersebut berarti mereka mengakui telah melakukan kesalahan.

Selain itu, organisasi hak asasi manusia mengatakan bahwa seharusnya Israel membayarkan lebih banyak uang kepada para korban dan keluarganya. Namun, ini adalah hal yang jarang terjadi ketika Israel menyetujui pemberian kompensasi.

Halaman:
Baca tentang

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com