Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tes Masuk Kampus Selesai 90 Detik Lebih Cepat, 39 Siswa Korsel Gugat Pemerintah

Kompas.com - 25/12/2023, 13:14 WIB
BBC News Indonesia,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

SEOUL, KOMPAS.com - Sejumlah pelajar Korea Selatan menggugat pemerintah karena ujian masuk perguruan tinggi yang mereka ikuti berakhir 90 detik lebih awal dari yang dijadwalkan.

Mereka menuntut ganti rugi sebesar masing-masing 20 juta won (Rp 238,6 juta), atau yang setara dengan biaya belajar selama satu tahun untuk mengikuti kembali ujian tersebut.

Pengacara mereka, Kim Woo-suk mengatakan bahwa kesalahan waktu memengaruhi sisa ujian para siswa tersebut.

Baca juga: Ujian Suneung 9 Jam untuk Masuk Kampus Dimulai, Korsel Hening Seketika

Tes masuk perguruan tinggi di Korea Selatan, yang dikenal sebagai Suneung, merupakan ujian maraton selama delapan jam yang berlangsung secara berturut-turut untuk berbagai mata pelajaran.

Suneung adalah salah satu ujian tersulit di dunia dengan pertaruhan yang sangat besar.

Ujian masuk ini tidak hanya menentukan tempat berkuliah dan pekerjaan mereka nantinya, tetapi juga relasi mereka di masa depan.

Sejumlah upaya diberlakukan untuk membantu para siswa berkonsentrasi mengikuti ujian tahunan tersebut, di antaranya menutup wilayah udara dan menunda pembukaan pasar saham.

Hasil dari ujian tahun ini diumumkan pada 8 Desember.

Sementara gugatan tersebut diajukan pada Selasa (20/12/2023) oleh sedikitnya 39 siswa. Mereka mengeklaim bahwa bel yang menandakan waktu ujian untuk mata pelajaran pertama, Bahasa Korea, berbunyi lebih awal di tempat tes mereka di Seoul.

Beberapa siswa langsung memprotesnya, tetapi para pengawas tetap mengumpulkan kertas ujian mereka.

Para pengawas menyadari kesalahannya sebelum sesi berikutnya dimulai, lalu memberikan waktu 1,5 menit kepada para peserta saat istirahat makan siang.

Namun, mereka hanya boleh mengisi kolom kosong di kertas jawaban mereka, dan tidak diizinkan mengubah jawaban yang sudah ada.

Menurut laporan kantor berita Yonhap, para siswa mengatakan mereka sangat kesal sehingga tidak bisa fokus pada sesi ujian yang tersisa. Beberapa di antaranya bahkan menyerah dan kembali ke rumah.

Pengacara mereka mengatakan kepada media lokal bahwa kementerian pendidikan belum meminta maaf atas kejadian tersebut.

Baca juga:

Sementara itu dalam pemberitaan KBS, para pejabat mengatakan bahwa para pengawaslah yang bertanggung jawab karena salah membaca waktu.

Ini bukan kali pertama siswa mengajukan gugatan karena bel yang berbunyi terlalu cepat.

Pada April lalu, pengadilan di Seoul memberikan 7 juta won (Rp 83,5 juta) kepada para siswa yang merasa dirugikan saat ujian Suneung 2021 karena bel berbunyi sekitar dua menit lebih awal.

Dampak dari kejadian serupa bahkan bisa lebih buruk di negara lain.

Pada 2012, seorang pria di China divonis hukuman percobaan satu tahun karena membunyikan bel hampir lima menit lebih awal saat tes masuk perguruan tinggi nasional di sebuah sekolah di Provinsi Hunan.

Baca juga: Selalu Gagal Ujian SIM, Wanita Ini Lolos di Percobaan Ke-960

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com