Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan PM David Cameron secara Mengejutkan Ditunjuk Jadi Menlu Inggris

Kompas.com - 14/11/2023, 07:58 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

LONDON, KOMPAS.com - Mantan PM Inggris, David Cameron, secara mengejutkan kembali menjadi bagian dari pemerintahan Inggris sebagai Menteri Luar Negeri (Menlu) pada Senin (13/11/2023).

Itu terjadi ketika Perdana Menteri Rishi Sunak tengah merombak ulang kabinetnya seiring dengan semakin dekatnya pemilihan umum pada tahun depan.

Kembalinya Cameron ke belantara politik di Inggris terjadi setelah Sunak memecat tokoh sayap kanan Suella Braverman sebagai menteri dalam negeri untuk menegaskan otoritasnya terhadap partai Konservatif.

Baca juga: Suella Braverman Dipecat Jadi Mendagri Inggris, Sempat Berkomentar Polisi Bias Tangani Demo Pro-Palestina

Dalam jajak pendapat, Partai Konservatif kini terus dikejar partai Buruh sebagai oposisi.

Presiden Joko Widodo diterima oleh David Camerons di Downing Street, London, pada April 2016. Kini David Camerons ditunjuk sebagai Menteri Luar Negeri Inggris oleh pemerintahan PM Rishi Sunak.via BBC INDONESIA Presiden Joko Widodo diterima oleh David Camerons di Downing Street, London, pada April 2016. Kini David Camerons ditunjuk sebagai Menteri Luar Negeri Inggris oleh pemerintahan PM Rishi Sunak.
Sementara itu, James Cleverly dipindah dari menteri luar negeri untuk menggantikan Braverman.

Cameron berhenti sebagai perdana menteri pada 2016 setelah kalah dalam referendum Brexit, lalu turun menjadi anggota parlemen pada tahun itu, sebelum kemudian terperosok ke dalam skandal lobi yang dianggap mencoreng reputasinya.

Saat masih menjadi Perdana Menteri Inggris, Cameron memiliki catatan kebijakan luar negeri yang baik. 

Ia mengatakan bahwa dirinya menerima dengan senang hati perannya di Inggris yang sedang menghadapi tantangan-tantangan internasional yang menakutkan.

“Ketika saya berada di luar garis politik selama tujuh tahun terakhir, saya berharap bahwa pengalaman saya sebagai pemimpin konservatif selama 11 tahun dan perdana menteri selama enam tahun, akan memandu saya dalam membantu perdana menteri mengatasi tantangan-tantangan penting ini,” tambah Cameron, yang mengutip perang Israel-Hamas dan konflik Rusia di Ukraina, dikutip dari AFP.

Baca juga: PM Inggris Rishi Sunak Akan Temui Netanyahu untuk Redakan Konflik Israel-Hamas

Menurut kantor perdana menteri di Downing Street, Cameron akan dijadikan life peer atau pengangkatan sebagai rekan sejawat di House of Lords, majelis tinggi perlemen Inggris tanpa melalui proses pemilihan, yang membuat dia memenuhi syarat duduk di pemerintahan.

Anggota House of Lords terakhir yang menjadi menteri luar negeri adalah Peter Carrington, yang mengundurkan diri dari pemerintahan Margaret Thatcher setelah Argentina menginvasi Kepulauan Falkland pada 1982.

Cameron berperan penting dalam memimpin intervensi negara-negara Barat di Libya pada 2011, yang membantu menjatuhkan diktator Muamar Gaddafi, tetapi dipandang sebagai penyebab jatuhnya negara di Afrika Utara itu ke dalam keruntuhan politik dan ekonomi.

Pada 2013, dia menjadi perdana menteri pertama selama lebih dari 150 tahun yang kalah dan pemungutan suara di parlemen terkait upaya militer, ketika para anggota parlemen gagal mendukung rencananya untuk melakukan serangan ke Suriah, seusai serangan kimia oleh Damaskus.

Cameron terperosok ke dalam skandal pada 2021, setelah melakukan lobi kepada pemerintah Inggris untuk kepentingan grup keuangan Greensil Capital, yang kemudian jatuh.

Dia dan Sunak juga berbeda pendapat di depan publik dalam sejumlah isu besar. Tahun lalu, Sunak menyatakan bahwa era emas hubungan hangat antara Inggris dan China selama kepemimpinan Cameron 2010-2016 adalah sesuatu yang naif.

Sementara, Cameron belum lama ini mengecam keputusan Sunak untuk membatalkan bagian penting dalam proyek kereta cepat.

“Meskipun saya mungkin tidak setuju dengan keputusan-keputusan sejumlah orang, jelas bagi saya bahwa Rishi Sunak adalah perdana menteri yang kuat dan kapabel, yang telah menunjukkan kepemimpinan yang patut dicontoh dalam situasi sulit,” jelas Cameron pada Senin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskorsing... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskorsing... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com