MOSKWA, KOMPAS.com - Seorang guru yoga Rusia telah ditangkap karena aktivitas misionaris ilegal di bawah undang-undang baru yang kontroversial yang dirancang untuk memerangi terorisme pada 14 Agustus 2023 lalu.
Dmitry Ugay dikatakan telah melanggar tindakan anti-teror negara itu, yang dijuluki sebagai undang-undang Big Brother oleh Edward Snowden, ketika memberikan ceramah tentang filosofi yoga di sebuah festival di St Petersburg.
Programmer komputer ini ditangkap dan didakwa dengan tuduhan melakukan aktivitas misionaris ilegal, yang merupakan pelanggaran di bawah hukum Yarovaya yang diberlakukan tahun lalu.
Baca juga: Rangkuman Hari Ke-541 Serangan Rusia ke Ukraina: Drone Incar Moskwa Lagi | Korban Serangan Balik
Dinamakan sesuai dengan nama penulisnya, anggota parlemen Irinia Yarovaya, undang-undang baru yang ditandatangani oleh Presiden Vladimir Putin ini mencakup pembatasan aktivitas misionaris, kelompok agama, dan pengikut apa yang pemerintah anggap sebagai agama non-tradisional.
Dilansir dari Independent, penangkapan Ugay dilakukan setelah ia dituduh oleh sesama pengunjung festival, Nail Nasibulin, merekrut anak-anak muda untuk bergabung dengan organisasi pseudo-Hindu miliknya.
Pria berusia 44 tahun ini mengeklaim bahwa ia digiring ke dalam mobil polisi dan diperintahkan untuk menandatangani selembar kertas kosong, yang ia tolak.
Dua bulan setelah penangkapan dan pembebasannya, ia kini menghadapi hukuman denda pada sidang pengadilan minggu depan di Sankt Peterburg, demikian dilaporkan kantor berita negara Rapsi.
Namun Ugay, yang mengaku menganut agama Hindu, dengan keras membantah klaim lainnya.
"Saya tidak menyebut satu pun organisasi keagamaan dalam pidato saya, saya juga tidak menggunakan satu pun buku agama, dan tidak menyebut satu pun tokoh agama selain Kristus dan Buddha," ujarnya.
Penangkapan ini disambut dengan keprihatinan di Rusia, dengan para kritikus yang menyebut bahwa kata-kata dalam undang-undang Yarovaya terbuka untuk ditafsirkan.
Baca juga: Kunjungan Kenegaraan ke AS, PM India Narendra Modi Pamer Gerakan Yoga
Alexander Verkhovsky, kepala Sova Centre yang berbasis di Moskwa yang memantau eksploitasi tindakan anti-teror, memberi komentar.
"Sama sekali tak mengherankan jika petugas polisi di lapangan tak bisa menerapkan hukum itu," ujarnya.
"Karena hukum itu ada, maka bagaimanapun juga harus diterapkan. Tapi hukum itu tidak dapat diimplementasikan dengan baik karena kebodohan memaknai frasa," tambahnya.
Baca juga: Viral Astronot Eropa Tampilkan Gerakan Yoga di Luar Angkasa
Dia mengatakan bahwa dalam kasus Ugay, tak jelas kelompok agama apa yang dia bujuk untuk diikuti.
"Apa dia mengajak orang untuk bergabung? Yoga sama sekali bukan kelompok agama," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.