WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Angkatan Udara AS telah mendeteksi tingkat karsinogen yang tidak aman di pusat kendali peluncuran bawah tanah di pangkalan rudal nuklir Montana, di mana sejumlah pria dan wanita telah melaporkan diagnosa kanker.
Upaya pembersihan baru telah diperintahkan.
"Penemuan ini merupakan yang pertama dari pengambilan sampel ekstensif dari pangkalan rudal balistik antarbenua AS yang aktif untuk mengatasi masalah kanker tertentu yang diangkat oleh anggota komunitas rudal," demikian pernyataan Komando Serangan Global Angkatan Udara dalam rilisnya, Senin (7/8/2023), seperti dilansir dari CNA.
Baca juga: Ilmuwan Jepang Berhasil Manfaatkan DNA Buatan Bunuh Sel Kanker
Dalam sampel tersebut, dua fasilitas peluncuran di Pangkalan Angkatan Udara Malmstrom di Montana menunjukkan tingkat PCB yang lebih tinggi daripada ambang batas yang direkomendasikan oleh Badan Perlindungan Lingkungan.
PCB adalah zat berminyak atau lilin yang telah diidentifikasi sebagai karsinogen oleh EPA.
Limfoma non-Hodgkin adalah kanker darah yang menggunakan sistem getah bening yang melawan infeksi untuk menyebar.
Sebagai tanggapan, Jenderal Thomas Bussiere, komandan Komando Serangan Global Angkatan Udara, telah mengarahkan langkah-langkah untuk memulai proses pembersihan fasilitas yang terkena dampak dan mengurangi paparan oleh para penerbang dan penjaga terhadap kondisi yang berpotensi berbahaya.
Briefing militer yang diperoleh Associated Press pada bulan Januari menunjukkan bahwa setidaknya sembilan orang yang saat ini atau mantan pengebom rudal di Malmstrom didiagnosis menderita limfoma non-Hodgkin, sebuah kanker darah langka.
Sekolah Kedokteran Kedirgantaraan Angkatan Udara lantas meluncurkan sebuah penelitian untuk melihat kanker di antara seluruh komunitas rudal yang memeriksa kemungkinan adanya kelompok penyakit.
Kemungkinan ada ratusan jenis kanker lainnya, berdasarkan data baru dari kelompok akar rumput yang terdiri dari mantan perwira peluncur rudal dan anggota keluarga mereka yang masih hidup.
Baca juga: [POPULER GLOBAL] Aspartam Mungkin Sebabkan Kanker | Kondisi Warga Ukraina Tahanan Rusia
Menurut Torchlight Initiative, setidaknya 268 tentara yang bertugas di lokasi rudal nuklir, atau anggota keluarga mereka yang masih hidup, telah melaporkan diri mereka sendiri didiagnosis menderita kanker, penyakit darah, atau penyakit lainnya selama beberapa dekade terakhir.
Setidaknya 217 dari kasus yang dilaporkan itu adalah kanker, setidaknya 33 di antaranya adalah limfoma non-Hodgkin.
Yang perlu diperhatikan dari angka-angka yang dilaporkan tersebut adalah bahwa komunitas penerbang rudal sangat kecil.
Hanya beberapa ratus penerbang yang bertugas sebagai pilot rudal di masing-masing dari tiga pangkalan rudal balistik antarbenua Minuteman III yang diluncurkan di negara itu setiap tahun.
Hanya ada sekitar 21.000 pilot rudal secara keseluruhan sejak operasi Minuteman dimulai pada awal 1960-an, menurut Torchlight Initiative.
Baca juga: Aspartam Masuk Daftar Bahan Makanan yang Mungkin Sebabkan Kanker
Sebagai gambaran, pada populasi umum AS, ada sekitar 403 kasus kanker baru yang dilaporkan per 100.000 orang setiap tahun, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, dan limfoma non-Hodgkin mempengaruhi sekitar 19 dari setiap 100.000 orang setiap tahun, menurut American Cancer Society.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.