Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Selam AS Bersenjata Nuklir Tiba di Korsel, Kali Pertama dalam 42 Tahun

Kompas.com - 18/07/2023, 20:50 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BUSAN, KOMPAS.com - Kapal selam Amerika Serikat (AS) bersenjata nuklir untuk kali pertama tiba di pelabuhan Korea Selatan dalam 42 tahun.

Hal tersebut disampaikan pejabat Gedung Putih pada Selasa (18/7/2023), ketika dua negara bersekutu itu melawan ancaman militer Korea Utara yang meningkat.

Hubungan antara kedua Korea berada di salah satu titik terendah. Diplomasi terhenti dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyerukan peningkatan pengembangan senjata, termasuk nuklir taktis.

Baca juga: Tiga Negara Tanggapi Keras Peluncuran Rudal Korea Utara

Seoul dan Washington kemudian meningkatkan kerja sama pertahanan sebagai tanggapan, melakukan latihan militer bersama jet siluman canggih serta aset-aset strategis AS.

Pada Selasa (18/7/2023), mereka mengadakan pertemuan Kelompok Konsultatif Nuklir (NCG) pertama di Seoul untuk meningkatkan koordinasi nuklir antara kedua sekutu dan menambah kesiapan militer melawan Korea Utara.

“Seperti yang kami bicarakan, sebuah kapal selam nuklir Amerika berlabuh di Busan hari ini, kunjungan pertama kapal selam nuklir Amerika dalam beberapa dekade,” kata koordinator Gedung Putih untuk Indo-Pasifik, Kurt Campbell, kepada wartawan setelah pertemuan tersebut.

Dikutip dari kantor berita AFP, kali terakhir AS mengerahkan salah satu kapal selam bersenjata nuklirnya ke Korea Selatan adalah pada 1981.

Baca juga:

"Pihak AS menunjukkan tekad kuat bahwa jika (Korea) Utara menyerang (Korea) Selatan dengan senjata nuklir, akan ditanggapi dengan tindakan balasan segera, luar biasa, dan tegas, yang mengarah pada kehancuran rezimnya," ujar Kim Tae-hyo, penasihat keamanan nasional Korsel yang ikut memimpin pertemuan NCG dengan Campbell, kepada wartawan.

Korea Utara menolak kehadiran aset nuklir AS yang dikerahkan di sekitar semenanjung Korea.

Kim Yo Jong, saudara perempuan Kim Jong Un, pada Senin (17/7/2023) berujar bahwa tindakan seperti itu hanya akan membuat negaranya semakin jauh dari kemungkinan pembicaraan.

Korea Utara dengan tegas siap melawan setiap tindakan yang melanggar kedaulatannya, kata Kim Yo Jong. Ia juga menolak berbicara dengan Amerika Serikat.

Baca juga: Korea Utara Tuduh Pesawat Mata-mata AS Langgar Wilayah Udaranya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskorsing... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskorsing... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com