Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibantu AI, Beatles Rilis Lagu Terakhirnya dengan John Lennon

Kompas.com - 14/06/2023, 16:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber BBC

LONDON, KOMPAS.com - Kecerdasan buatan telah digunakan untuk mengekstrak suara John Lennon dari demo lama untuk membuat lagu terakhir Beatles, beberapa dekade setelah band bubar.

Pentolan Beatles Paul McCartney pada Selasa (13/6/2023), 80 tahun, mengatakan kepada BBC bahwa teknologi itu digunakan untuk memisahkan suara The Beatles dari suara latar belakang selama pembuatan serial dokumenter tahun 2021 oleh sutradara Peter Jackson, "The Beatles: Get Back."

Lagu baru dengan bantuan AI itu akan dirilis akhir tahun ini.

Baca juga: Foto-foto The Beatles yang Sempat Hilang Berhasil Ditemukan, Ini Rupanya

"Jackson mampu mengeluarkan suara John dari kaset dan piano," kata McCartney kepada radio BBC.

"Dia bisa memisahkan mereka dengan AI, dia akan memberi tahu mesin, mana suara, mana gitar, lalu menyuruh untuk menghilangkan gitarnya," tambahnya.

McCartney tidak mengidentifikasi nama demo tersebut, tetapi BBC dan yang lainnya mengatakan itu kemungkinan besar adalah lagu cinta Lennon tahun 1978 yang belum selesai berjudu "Now And Then".

Demo tersebut dimasukkan dalam kaset berlabel "For Paul" yang diterima McCartney dari janda Lennon, Yoko Ono.

McCartney menggambarkan teknologi AI sebagai hal yang menakutkan tapi mengasyikkan.

"Kita hanya harus melihat ke mana arahnya," ujarnya.

Teknologi yang sama memungkinkan McCartney untuk berduet secara virtual dengan Lennon, yang dibunuh pada tahun 1980, di "I've Got a Feeling" tahun lalu di Glastonbury Festival.

Baca juga: Pria Disebut Anggota ISIS “The Beatles” Ditangkap atas Tuduhan Terorisme di Bandara Inggris

Holly Herndon, seorang seniman multidisiplin dengan gelar doktor dalam komposisi dari Stanford University, menggunakan teknologi mesin AI yang baru lahir di album terakhirnya, "Proto" tahun 2019.

Dia mengembangkan Holly+, sebuah protokol online yang memungkinkan publik mengunggah trek untuk ditafsirkan ulang dan dilakukan oleh versi deepfake dari suaranya.

Dia berteori bahwa rekaman The Beatles kemungkinan besar dibuat menggunakan proses yang disebut pemisahan sumber.

“Pemisahan sumber menjadi lebih mudah dilakukan dengan pembelajaran mesin. Hal ini memungkinkan Anda mengekstrak suara dari rekaman, mengisolasinya sehingga Anda dapat mengiringinya dengan instrumentasi baru,” jelasnya.

Itu berbeda dengan vokal deepfake.

“Deepfake adalah garis vokal yang sama sekali baru yang dihasilkan dari model pembelajaran mesin yang dilatih pada garis vokal lama,” katanya.

Baca juga: El Shafee Elsheikh Anggota Beatles ISIS Bersalah atas Semua Tuduhan Kematian 4 Sandera AS di Suriah

McCartney sendiri akan membuka sebuah pameran akhir bulan ini di National Portrait Gallery di London yang menampilkan foto-foto yang sebelumnya tak terlihat yang diambilnya pada masa-masa awal The Beatles di awal, ketika band tersebut menjadi terkenal di seluruh dunia.

Pameran berjudul “Eyes of the Storm” menampilkan lebih dari 250 foto yang diambil McCartney dengan kameranya antara tahun 1963 dan 1964, termasuk potret Ringo Starr, George Harrison dan Lennon, serta manajer Beatles Brian Epstein.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com