MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin mengunjungi pasukan keamanan di beberapa bagian Ukraina yang menurut Rusia dianeksasi tahun lalu.
Ini dilakukan saat menteri luar negeri Kelompok Tujuh (G7) di Jepang menggelar pertemuan, mengutuk rencana Rusia untuk menempatkan senjata nuklir di Belarusia.
Kremlin mengatakan Putin mengunjungi wilayah Kherson dan Luhansk, menghadiri pertemuan komando militer di wilayah yang pertama dan mengunjungi markas penjaga nasional di wilayah yang terakhir.
Baca juga: Pasukan Ukraina Berupaya Menyusup ke Wilayah Rusia
Dilansir dari Reuters, Kremlin tidak mengatakan kapan Putin melakukan kunjungan.
Di Kherson, di selatan, dia mendengar laporan dari komandan pasukan lintas udara dan kelompok tentara "Dnieper" serta perwira senior lainnya yang memberi tahu dia tentang situasi di wilayah Kherson dan Zaporizhzhia di selatan.
Kherson, Zaporizhzhia dan Luhansk, di timur, adalah tiga dari empat wilayah yang dianeksasi Putin pada September lalu.
Ukraina dan sekutu Baratnya menolak aneksasi dan pasukan Rusia hanya menguasai sebagian wilayah tersebut.
Pasukan Rusia mundur dari kota Kherson, ibu kota regional, November lalu, dan telah memperkuat posisi mereka di tepi seberang sungai Dnipro untuk mengantisipasi serangan balasan Ukraina.
Sementara banyak pemimpin Barat telah melakukan perjalanan ke Kyiv untuk melakukan pembicaraan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sejak pasukan Rusia menginvasi 14 bulan lalu, Putin jarang mengunjungi bagian Ukraina yang berada di bawah kendali Rusia.
Bulan lalu, dia mengunjungi wilayah Crimea dan kota Mariupol.
Baca juga: Presiden Brasil Usul Bentuk Kelompok Pendamai Perang Rusia-Ukraina, Anggotanya Selain AS dan UE
Rusia mengatakan operasi militer khusus di Ukraina, yang diluncurkan pada 24 Februari tahun lalu, diperlukan untuk melindungi keamanannya dari apa yang dilihatnya sebagai Barat yang bermusuhan dan agresif.
Ukraina dan sekutu Baratnya mengatakan Rusia mengobarkan perang tak beralasan yang bertujuan merebut wilayah.
Serangan musim dingin Rusia gagal membuat banyak kemajuan dan pasukannya telah terjebak dalam serangkaian pertempuran di timur dan selatan, di mana kemajuan dilakukan secara bertahap dan menimbulkan kerugian besar bagi kedua belah pihak.
Serangan balik Ukraina telah lama diharapkan setelah berbulan-bulan terus dihantam Rusia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.