Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/04/2023, 09:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

ABU DHABI, KOMPAS.comPresiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva kembali mengusulkan pembentukan kelompok pendamai konflik Rusia-Ukraina yang terdiri atas sejumlah negara yang tidak terlibat dalam perang.

Hal tersebut disampaikan Lula pada Minggu (16/4/2023) kepada wartawan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), tempat terakhirnya dalam safari di Asia.

Lula menyampaikan, dirinya telah membahas mengenai kelompok pendamai dengan Presiden China Xi Jinping awal pekan ini, sebagaimana dilansir Reuters.

Baca juga: Bos Grup Wagner Sebut Tujuan Rusia Telah Tercapai: Saatnya Akhiri Perang di Ukraina

“Saya pikir kita perlu duduk di meja dan berkata, ‘sudah cukup, mari kita mulai bicara’ karena perang tidak pernah membawa dan tidak akan pernah membawa manfaat apa pun bagi umat manusia,” kata Lula.

Dia juga mengkritik Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE) atas keterlibatan keduanya dalam perang Rusia-Ukraina.

Lula mengatakan, dia sedang berusaha mengumpulkan beberapa pemimpin negara yang lebih suka berbicara mengenai perdamaian daripada perang.

Lula mengutip Xi dan Presiden UEA Syekh Mohamed bin Zayed Al Nahyan yang keduanya dia temui minggu ini.

Baca juga: Polandia dan Hongaria Larang Impor Biji-bijian dari Ukraina

Dia mengutarakan, kelompok pendamai haris berisi negara-negara yang tidak mendorong terciptanya perang.

Lula menambahkan bahwa selain itu, negara-negara yang memasok senjata juga harus diyakinkan untuk berhenti melakukannya.

Sejauh ini, AS dan UE telah memberi Ukraina berbagai senjata dan dukungan lain sejak Rusia melancarkan invasinya pada 24 Februari 2022.

Awal tahun ini, Jerman dilaporkan meminta Brasil untuk memasok senjata juga. Akan tetapi, Lula menolaknya.

Baca juga: Ukraina Tunggu Bantuan Senjata AS Cegah Serangan Terbaru Rusia

Lula mengulangi bahwa keputusan untuk memulai perang “dibuat oleh dua negara”, tampaknya juga menyalahkan Ukraina.

Dia menambahkan bahwa mengakhiri perang Rusia-Ukraina akan lebih sulit karena lebih banyak negara perlu dibujuk.

“Kami mencoba untuk membentuk sekelompok negara yang tidak memiliki keterlibatan dalam perang untuk berbicara dengan Rusia dan Ukraina, tetapi juga AS dan UE, untuk meyakinkan bahwa perdamaian adalah cara terbaik untuk membangun proses pembicaraan,” kata Lulla.

Lula sudah menelepon Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky awal tahun ini. Pada Senin (15/4/2023), pemerintahannya akan menjamu Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov di Brasilia.

Baca juga: Perang Ukraina Terkini: Rusia Klaim Rebut Utara dan Selatan Bakhmut

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Reuters

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Cerita Saksi Mata Tragedi Kebakaran Pesta Pernikahan di Irak yang Tewaskan 115 Orang

Cerita Saksi Mata Tragedi Kebakaran Pesta Pernikahan di Irak yang Tewaskan 115 Orang

Global
Ribuan Perempuan Argentina Unjuk Rasa Bela Aborsi

Ribuan Perempuan Argentina Unjuk Rasa Bela Aborsi

Global
Heboh Penembakan di Rotterdam, 3 Orang Tewas, Pelaku Kenakan Pakaian Tempur

Heboh Penembakan di Rotterdam, 3 Orang Tewas, Pelaku Kenakan Pakaian Tempur

Global
[POPULER GLOBAL] Domba Yunani Santap Ganja | Nasib Travis King Terbaru

[POPULER GLOBAL] Domba Yunani Santap Ganja | Nasib Travis King Terbaru

Global
 Pria Kanada Mukbang 50 Cabai Terpedas di Dunia Kurang dari 7 Menit

Pria Kanada Mukbang 50 Cabai Terpedas di Dunia Kurang dari 7 Menit

Global
Jual Rumah Tua, Agen Pemasaran Malah Pasang Tulisan 'Mungkin Berhantu' di Depan Rumah

Jual Rumah Tua, Agen Pemasaran Malah Pasang Tulisan "Mungkin Berhantu" di Depan Rumah

Global
Saat Domba-domba di Yunani Tak Sengaja Menyantap Daun Ganja Lalu Melompat Liar...

Saat Domba-domba di Yunani Tak Sengaja Menyantap Daun Ganja Lalu Melompat Liar...

Global
Australia Gelar Simposium Akademik Pertama di Dunia tentang Taylor Swift Effect

Australia Gelar Simposium Akademik Pertama di Dunia tentang Taylor Swift Effect

Global
Nasib Travis King, Tentara AS yang Kabur Setelah Diusir Korut

Nasib Travis King, Tentara AS yang Kabur Setelah Diusir Korut

Global
Israel Buka Kembali Penyeberangan Gaza, Izinkan Warga Palestina Kembali Bekerja

Israel Buka Kembali Penyeberangan Gaza, Izinkan Warga Palestina Kembali Bekerja

Global
Sosok Viktor Sokolov, Komandan Rusia yang Muncul Usai Diklaim Tewas oleh Ukraina

Sosok Viktor Sokolov, Komandan Rusia yang Muncul Usai Diklaim Tewas oleh Ukraina

Global
AS Tahan Travis King, Tentara yang Kabur ke Korea Utara

AS Tahan Travis King, Tentara yang Kabur ke Korea Utara

Global
Keuntungan AS di Balik Normalisasi Hubungan Arab Saudi dan Israel

Keuntungan AS di Balik Normalisasi Hubungan Arab Saudi dan Israel

Global
Angka Kelahiran Rendah di Korsel Bisa Jadi Peluang Pendidikan bagi Indonesia

Angka Kelahiran Rendah di Korsel Bisa Jadi Peluang Pendidikan bagi Indonesia

Global
Rangkuman Hari Ke-581 Serangan Rusia ke Ukraina: Bulgaria Kirim Rudal Tua | Evakuasi Anak-anak Zaporizhzhia

Rangkuman Hari Ke-581 Serangan Rusia ke Ukraina: Bulgaria Kirim Rudal Tua | Evakuasi Anak-anak Zaporizhzhia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com