Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Veteran Angkatan Udara Israel Sebut Pemerintahan Baru Netanyahu Berbahaya

Kompas.com - 27/12/2022, 16:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber The Hill

YERUSALEM, KOMPAS.com - Lebih dari 1.000 veteran senior angkatan udara Israel, termasuk mantan kepala staf Israel, pada Senin (26/12/2022) mendesak pejabat tinggi hukum negara itu untuk bersikap tegas terhadap pemerintah yang akan datang.

Dilansir dari The Hill, dalam sebuah surat kepada kepala Mahkamah Agung Israel dan pejabat tinggi lainnya, mereka mengatakan aliansi partai agama dan ultranasionalis mengancam masa depan Israel.

Surat itu disampaikan beberapa hari sebelum pemerintahan baru dilantik.

Baca juga: Benjamin Netanyahu Kembali Berkuasa di Israel, Bentuk Pemerintahan Baru Paling Konservatif dalam Sejarah

“Kami datang dari semua lapisan masyarakat dan dari seluruh spektrum politik,” kata surat itu. “Kesamaan yang kita miliki saat ini adalah ketakutan bahwa negara demokratis Israel dalam bahaya.”

Hal itu disebut pejabat hukum sebagai garis pertahanan terakhir dan memohon mereka untuk melakukan segala untuk menghentikan bencana yang mempengaruhi negara.

Di antara hampir 1.200 penandatangan adalah Dan Halutz, yang menjabat sebagai panglima militer dari 2005-2007, Avihu Ben-Nun, mantan komandan angkatan udara dan Amos Yadlin, mantan kepala intelijen militer.

Ketiganya adalah mantan pilot pesawat tempur.

Baca juga: Netanyahu Pikir Perdamaian Israel-Saudi Bisa Akhiri Konflik Arab-Israel

Mantan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan mitra ultra-Ortodoks dan
sayap kanannya merebut mayoritas parlemen dalam pemilihan 1 November.

Meskipun mereka belum menyelesaikan negosiasi koalisi, Netanyahu telah mencapai serangkaian kesepakatan yang akan memberikan otoritas kepada mitra sayap kanannya atas kepolisian nasional dan pembangunan permukiman di Tepi Barat yang diduduki.

Mereka mempromosikan undang-undang untuk mengizinkan seorang politisi yang menghabiskan waktu di penjara dalam kasus suap untuk melayani sebagai menteri Kabinet saat dalam masa percobaan untuk hukuman terpisah atas pelanggaran pajak.

Mereka juga diharapkan untuk mempromosikan serangkaian perubahan dalam sistem hukum yang menurut para kritikus akan melemahkan peradilan dan berpotensi membatalkan tuntutan pidana terhadap Netanyahu.

Baca juga: Netanyahu Amankan Mayoritas Parlemen Israel, Makin Dekat Bentuk Pemerintahan Baru

Pada hari Minggu (25/12/2022), Netanyahu menegur sekutu atas komentar anti-LGBTQ.

Netanyahu diperkirakan akan kembali menjabat sebagai kepala pemerintahan barunya pada Kamis (29/12/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Global
Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Global
Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Global
Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Global
Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Global
Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com