Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partai Demokrat Kembali Kendalikan Senat AS, Apa Dampaknya?

Kompas.com - 13/11/2022, 19:45 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Partai Demokrat Joe Biden mempertahankan kendali atas Senat AS menurut hasil pemilihan paruh waktu AS pada Sabtu (12/11/2022), menentang prediksi kemenangan Partai Republik atas kedua majelis Kongres.

Pemilu paruh waktu AS kali ini secara umum mengangkat kritik terhadap partai yang berkuasa, mengingat melonjakknya dan popularitas Biden yang lesu.

Partai Republik pun berharap memperoleh "gelombang merah" dengan perolehan suara yang masif, dan merebut Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat.

Tetapi gelombang itu tak terjadi hingga pada Sabtu (12/11/2022) media AS melaporkan perlombaan kursi Senat utama di Nevada dimenangkan petahana Demokrat Catherine Cortez Masto, memberi partai itu 50 kursi yang dibutuhkan untuk secara efektif menjadi mayoritas.

Baca juga: 4 Hari Berlalu, Pemenang Pemilu Paruh Waktu AS Belum Juga Diketahui

Kemenangan tersebut memberi Partai Demokrat kendali di Senat karena Wakil Presiden Kamala Harris dapat memberikan suara yang menentukan jika majelis tinggi terbagi rata 50-50.

"Saya merasa senang dan saya menantikan beberapa tahun ke depan," kata Biden tentang hasil tersebut, berbicara pada pertemuan para pemimpin Asia Tenggara di Phnom Penh, pada Minggu (13/11/2022) dilansir dari AFP.

Biden, yang akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di sela-sela KTT G20 pada Senin (14/11/2022), mengatakan kendali Senat akan memperkuat posisinya dalam pembicaraan.

"Saya tahu (pemerintahan) saya akan tampil lebih kuat," katanya tentang dampak Pemilu paruh waktu AS.

Baca juga: Saat Masjid Komunitas Indonesia Jadi TPS Pemilu Paruh Waktu di AS…

Satu pemilihan Senat masih belum pasti hasilnya, karena putaran kedua harus berlangsung di Georgia pada 6 Desember, di mana Demokrat dapat menambah mayoritas mereka.

Hasil di DPR masih seimbang, dengan posisi sementara Partai Republik sedikit lebih disukai sebagai pemegang kendali. Meski begitu, mayoritas yang mereka dapat tetap jauh lebih kecil daripada yang mereka perkirakan untuk pemilihan kali ini.

Kontrol kebijakan

Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer dengan cepat menyerukan kemenangan partainya, berkicau bahwa hasilnya adalah "pembenaran" atas pencapaian Demokrat.

Berbicara beberapa menit setelah proyeksi diumumkan, Schumer mengatakan hasilnya menunjukkan orang Amerika "dengan tegas menolak arah anti-demokrasi, otoriter, kejahatan dan pemecah belah yang dilakukan oleh MAGA dari Partai Republik," merujuk pada "Make America Great Again" gerakan yang diusung mantan presiden AS Donald Trump.

Mempertahankan kendali Senat berarti Biden dan Demokrat akan mempertahankan pengaruh utama dalam debat legislatif, terutama dalam kebijakan anggaran di dalam dan luar negeri.

Baca juga: PM Kanada Tuduh China Mengintervensi Pemilu Secara Agresif, Sorot Temuan Dana ke Kandidat

Schumer menggarisbawahi bahwa kemenangan Demokrat akan memastikan “perlindungan” dari langkah-langkah Partai Republik di Kongres yang lebih membatasi hak aborsi - masalah utama yang disorot pemilih dalam pemilu paruh waktu AS kali ini.

Tetapi Senator untuk New York itu juga mendesak kedua pihak untuk "mencoba bersatu" mengakhiri "perpecahan yang negatif."

Sementara itu, Trump menanggapi hasil pemilu ini dengan klaim kecurangan surat suara yang tak berdasar terhadap hasil di Arizona.

Mengunggah di platform Truth Social miliknya, dia kembali mengklaim bahwa kemenangan Demokrat adalah "penipuan" dan hasil dari "penipuan pemilih".

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

Global
Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Global
 Paket Bantuan Senjata Besar-besaran AS: Taiwan Senang, China Meradang

Paket Bantuan Senjata Besar-besaran AS: Taiwan Senang, China Meradang

Global
Lolos ke Kontes Miss Argentina, Alejandra Viral Penampilan Muda Meski Usianya 60

Lolos ke Kontes Miss Argentina, Alejandra Viral Penampilan Muda Meski Usianya 60

Global
Ukraina Mulai Gunakan Rudal Balistik Jarak Jauh untuk Serang Rusia

Ukraina Mulai Gunakan Rudal Balistik Jarak Jauh untuk Serang Rusia

Global
Hujan Lebat Rusak Penjara Nigeria, 118 Narapidana Kabur

Hujan Lebat Rusak Penjara Nigeria, 118 Narapidana Kabur

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com