Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Rusia Jadi Tinggalkan Kherson, Ini yang Kemungkinan Akan Terjadi

Kompas.com - 11/11/2022, 08:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

KYIV, KOMPAS.com - Pasukan Ukraina mendorong pihak Rusia ke arah pelabuhan sungai di selatan Kherson.

Ini terjadi setelah Rusia memerintahkan pasukannya tinggalkan Kherson.

Dilansir dari Reuters, para pejabat masih khawatir pasukan Rusia masih bisa mengubah Kherson menjadi kota kematian.

Baca juga: Spekulasi Seputar Mundurnya Pasukan Rusia dari Kherson: Strategi Tersembunyi atau Kekalahan Nyata

Seperti yang mereka perkirakan, Rusia akan punya waktu setidaknya satu minggu untuk mundur.

Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov mengatakan bahwa Rusia memiliki kontingen 40.000 tentara di wilayah Kherson dan intelijen menunjukkan pasukannya tetap berada di dalam kota, di sekitar kota dan di tepi barat Sungai Dnipro yang luas.

"Tidak mudah untuk menarik pasukan ini dari Kherson dalam satu atau dua hari. Minimal satu minggu," kata Reznikov.

Penarikan di Kherson akan membebaskan pasukan dari kedua belah pihak dan berpotensi bertempur di tempat lain.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-259 Serangan Rusia ke Ukraina, Rusia Mundur dari Kherson | Perbaikan Jembatan Crimea

Tentara Rusia di bawah Jenderal Sergei Surovikin tampaknya menjadi lebih disiplin dan brutal sejak pengangkatannya sebagai komandan baru pasukan invasi Rusia pada Oktober, kata Reznikov.

Rusia sebelumnya mengumumkan bahwa mereka akan menarik diri dari tepi barat Dnipro yang mencakup kota Kherson, satu-satunya ibu kota regional yang telah direbutnya sejak menginvasi Ukraina pada Februari.

Sumber militer dan diplomatik Barat memperingatkan bahwa langkah militer Rusia tidak berarti mereka kalah atau kemenangan besar bagi Ukraina.

Baca juga: Kisah Hari-hari Paranoid Warga Kherson dan Zaporizhzhia di Bawah Penguasaan Rusia

“Ini jelas merupakan titik balik, tetapi itu tidak berarti bahwa Rusia telah kalah atau Ukraina telah menang,” kata Ben Barry, seorang rekan senior untuk perang darat di Institut Internasional untuk Studi Strategis di London.

Rusia masih mampu melakukan ofensif atau serangan balik baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Puluhan Ribu Warga Israel Demo Minta Sandera Segera Dipulangkan

Puluhan Ribu Warga Israel Demo Minta Sandera Segera Dipulangkan

Global
Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Global
Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Global
Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Global
Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Global
Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Global
Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com