KYIV, KOMPAS.com – Invasi Rusia ke Ukraina telah memasuki hari ke-255 pada Sabtu (5/11/2022) sejak dimulai pada 24 Februari.
Berikut rangkuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-255, sebagaimana dilansir Reuters.
Baca juga: Medvedev Sebut Invasi Rusia di Ukraina Perang Suci Lawan Setan, Klaim Mampu Kirim Musuh ke Neraka
Pasukan Ukraina bersiap untuk pertempuran berdarah melawan tentara Rusia untuk memperebutkan Kota Kherson.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, warga sipil di wilayah Kherson harus dievakuasi dari zona konflik.
Pernyataan itu merupakan pengakuan pertama Putin dari situasi yang memburuk di daerah yang telah dicaplok Rusia.
Baca juga: Putin Mulai Rekrut Mantan Narapidana sebagai Pasukan Cadangan Rusia untuk Perang di Ukraina
Pasukan Ukraina menggunakan senjata yang disita menembaki sasaran Rusia di dekat Kota Bakhmut di wilayah Donetsk.
Untuk kali pertama, Iran mengakui Sabtu bahwa mereka telah memasok drone ke Rusia.
Akan tetapi, Iran mengaku armada drone itu dikirim sebelum invasi Rusia ke Ukraina pada Februari.
Kyiv mengatakan, drone Iran telah digunakan untuk menyerang berbagai pembangkit listrik dan infrastruktur sipil.
Baca juga: G7 Sepakat Bantu Rekonstruksi Ukraina
AS mengumumkan tambahan bantuan militer ke Ukraina senilai 400 juta dollar AS, termasuk memperbarui 45 tank T-72 dan rudal untuk sistem pertahanan udara HAWK.
Presiden China Xi Jinping dan Kanselir Jerman Olaf Scholz mengutuk ancaman penggunaan senjata nuklir di Ukraina.
Scholz memperingatkan bahwa Rusia berisiko melewati batas di komunitas internasional jika menggunakan senjata nuklir.
Para menteri luar negeri G7 mengatakan, setiap penggunaan senjata kimia, biologi, atau nuklir oleh Rusia akan menghadapi konsekuensi yang berat.
Baca juga: Pengungsi Ukraina Banjiri Jerman, Pemerintah Kewalahan
Rusia ingin Barat melonggarkan pembatasan pada Rosselkhozbank untuk memfasilitasi ekspor gandum Rusia. Hal tersebut disampaikan empat sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Rosselkhozbank merupakan BUMN Rusia yang bergerak di bidang pemberi pinjaman sektor pertanian.
Sebulan sebelum G7 berencana membatasi harga minyak Rusia, para pejabat berlomba untuk menyelesaikan rinciannya.
Ukraina memiliki pasokan gas yang cukup untuk musim dingin ini ketika impor yang direncanakan diperhitungkan,
Jaminan itu muncul saat Ukraina bersiap menerima serangan Rusia lebih lanjut yang menargetkan sistem energinya.
Baca juga: IAEA Ternyata Tak Temukan Tanda Bom Kotor di Ukraina, Zelensky: Yang Kotor adalah Prasangka Rusia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.