Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saksi Mata Tragedi Halloween Itaewon: Saya Sudah Tak Bisa Merasakan Denyut Nadi atau Napas Mereka

Kompas.com - 30/10/2022, 15:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber BBC

ITAEWON, KOMPAS.com - Saksi mata Tragedi Halloween Itaewon menggambarkan adegan kekacauan total ketika jalan-jalan sempit di distrik kehidupan malam yang populer di Seoul menjadi sesak dengan orang-orang, dalam kerumunan yang mencekik mereka.

Raphael Rashid, seorang jurnalis lepas, mengatakan kepada BBC ada puluhan ribu orang saat itu, jumlah yang “paling banyak yang pernah saya lihat.

“Begitu banyak orang - sampai-sampai kami terjepit di trotoar," ujarnya sebagaimana dilansir BBC pada Minggu (30/10/2022).

Baca juga: Lebar Gang di Tragedi Halloween Itaewon Cuma 4 Meter, Mobil Saja Susah Masuk

Ribuan remaja dan orang dewasa berusia 20-an tumpah ke gang-gang Itaewon dengan kostum Halloween, meluapkan kesenangan karena mereka akhirnya bisa berpesta setelah dua tahun pembatasan Covid di Korea Selatan.

Tapi klip video dari bencana itu menunjukkan kengerian nyata yang sedang berlangsung, dengan seorang saksi menyamakan bencana itu dengan film perang.

Lebih dari 150 meninggal, lebih dari 80 terluka.

Klip-klip itu menunjukkan kerumunan orang berdesakan sehingga mereka hampir tidak bisa bergerak.

Beberapa berhasil memanjat keluar ke tempat yang aman, sementara orang-orang yang putus asa membantu paramedis memberikan CPR kepada para korban; antrean panjang korban dalam kantong mayat di trotoar.

Baca juga: Tragedi Halloween Korea: Kenapa 100.000 Orang Masuk Gang Sempit di Itaewon?

Sebuah gang yang landai menjadi jebakan maut, di mana kerumunan orang tampak mendesak ke depan dan orang-orang di depan jatuh dan terinjak oleh orang-orang di belakangnya.

Beberapa klip video di Twitter menunjukkan penyelamat mati-matian menarik-narik orang untuk mengeluarkan mereka dari kerumunan yang menghimpit.

"Orang pendek seperti saya bahkan tidak bisa bernapas," kata seorang saksi mata wanita yang dikutip kantor berita AFP.

Dia mengatakan dia selamat karena berada di tepi gang, sementara "orang-orang di tengah paling menderita".

Sementara Raphael Rashid mengatakan "tidak ada yang benar-benar mengerti apa yang sedang terjadi."

Beberapa polisi "berdiri di atas mobil polisi mereka dengan putus asa berusaha memberi tahu orang-orang untuk meninggalkan daerah itu sesegera mungkin".

Baca juga: Tragedi Halloween Korea: Kenapa 100.000 Orang Masuk Gang Sempit di Itaewon?

Seorang petugas medis di tempat kejadian, Dr Lee Beom-suk, mengatakan kepada penyiar lokal YTN bahwa dia telah mencoba untuk menghidupkan kembali beberapa korban dengan CPR, tetapi "jumlah korban meledak segera setelah itu, melebihi jumlah responden pertama di tempat kejadian."

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com