Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Santer Kabar PHK Massal di Twitter, Separuh Lebih Karyawan Bakal Dipecat?

Kompas.com - 21/10/2022, 13:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Beredar kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) massal karyawan Twitter usai penandatanganan akuisisi oleh Elon Musk.

Kabar tersebut diwartakan oleh The Washington Post pada Kamis (20/10/2022), mengutip wawancara dan sejumlah dokumen.

Dalam kesepakatannya kepada calon investor untuk membeli Twitter, Elon Musk menyampaikan bahwa dia berencana untuk memecat lebih dari separuhnya yakni hampir 75 persen karyawan.

Baca juga: Warga AS Dihukum 16 Tahun Penjara oleh Arab Saudi karena Kicauan 7 Tahun Lalu di Twitter

Saat ini, jumlah karyawan Twitter berjumlah 7.500 orang. Itu berarti, jumlah karyawan yang kemungkinan dipecat ada sekitar 5.600 orang.

Media tersebut juga menyampaikan bahwa gelombang PHK tetap akan terjadi meski Musk batal membeli Twitter, sebagaimana dilansir Reuters.

Pasalnya, manajemen Twitter berencana memangkas beban gaji pegawai sebesar 800 juta dollar AS pada tahun depan.

The Washington Post menambahkan, gelombang PHK massal di Twitter diperkirakan terjadi dalam beberapa bulan mendatang.

Baca juga: Terkait Kesepakatan Pengambilalihan Twitter, Elon Musk Diselidiki Badan Federal

Namun, Penasihat Umum Twitter Sean Edgett mengirim email kepada para karyawan apda Kamis bahwa perusahaan tidak berencana melakukan PHK massal.

Para staf sumber daya manusia (SDM) di perusahaan media sosial tersebut juga sudah memberi tahu karyawan bahwa mereka tidak merencanakan PHK massal.

Twitter tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

The Washington Post melaporkan, sejumlah dokumen yang didapatkan menunjukkan sudah ada rencana ekstensif untuk memangkas jumlah karyawan dan mengurangi biaya infrastruktur bahkan sebelum Musk menawarkan untuk membeli perusahaan.

Baca juga: Berubah Pikiran Lagi, Elon Musk Siap Beli Twitter Sesuai Harga Awal

Pada Mei, Musk sempat mencoba membatalkan pembelian Twitter dengan alasan banyaknya jumlah akun bot dan spam di platform media sosial tersebut.

Hal tersebut memicu serangkaian tuntutan hukum antara kedua pihak.

Akan tetapi, awal bulan ini Musk berbalik arah dan mengatakan dia akan melanjutkan kesepakatan pembelian Twitter.

Baca juga: Di Balik Tren Posting Twitter Satu Kata oleh Merek hingga Politisi Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com