WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Beredar kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) massal karyawan Twitter usai penandatanganan akuisisi oleh Elon Musk.
Kabar tersebut diwartakan oleh The Washington Post pada Kamis (20/10/2022), mengutip wawancara dan sejumlah dokumen.
Dalam kesepakatannya kepada calon investor untuk membeli Twitter, Elon Musk menyampaikan bahwa dia berencana untuk memecat lebih dari separuhnya yakni hampir 75 persen karyawan.
Baca juga: Warga AS Dihukum 16 Tahun Penjara oleh Arab Saudi karena Kicauan 7 Tahun Lalu di Twitter
Saat ini, jumlah karyawan Twitter berjumlah 7.500 orang. Itu berarti, jumlah karyawan yang kemungkinan dipecat ada sekitar 5.600 orang.
Media tersebut juga menyampaikan bahwa gelombang PHK tetap akan terjadi meski Musk batal membeli Twitter, sebagaimana dilansir Reuters.
Pasalnya, manajemen Twitter berencana memangkas beban gaji pegawai sebesar 800 juta dollar AS pada tahun depan.
The Washington Post menambahkan, gelombang PHK massal di Twitter diperkirakan terjadi dalam beberapa bulan mendatang.
Baca juga: Terkait Kesepakatan Pengambilalihan Twitter, Elon Musk Diselidiki Badan Federal
Namun, Penasihat Umum Twitter Sean Edgett mengirim email kepada para karyawan apda Kamis bahwa perusahaan tidak berencana melakukan PHK massal.
Para staf sumber daya manusia (SDM) di perusahaan media sosial tersebut juga sudah memberi tahu karyawan bahwa mereka tidak merencanakan PHK massal.
Twitter tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
The Washington Post melaporkan, sejumlah dokumen yang didapatkan menunjukkan sudah ada rencana ekstensif untuk memangkas jumlah karyawan dan mengurangi biaya infrastruktur bahkan sebelum Musk menawarkan untuk membeli perusahaan.
Baca juga: Berubah Pikiran Lagi, Elon Musk Siap Beli Twitter Sesuai Harga Awal
Pada Mei, Musk sempat mencoba membatalkan pembelian Twitter dengan alasan banyaknya jumlah akun bot dan spam di platform media sosial tersebut.
Hal tersebut memicu serangkaian tuntutan hukum antara kedua pihak.
Akan tetapi, awal bulan ini Musk berbalik arah dan mengatakan dia akan melanjutkan kesepakatan pembelian Twitter.
Baca juga: Di Balik Tren Posting Twitter Satu Kata oleh Merek hingga Politisi Dunia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.