Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Calon PMI Telantar di Azerbaijan setelah Dijanjikan Kerja di Inggris, Kepala BP2MI Perintahkan Usut Tuntas

Kompas.com - 08/09/2022, 20:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

JAKARTA KOMPAS.com – Sejumlah calon pekerja migran Indonesia (CPMI) asal Sulawesi Utara (Sulut) telantar di Azerbaijan, padahal mereka dijanjikan untuk bekerja di Inggris.

Dalam twit-nya, Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menuliskan, sejumlah CPMI dari Sulut merasa ditipu oleh oknum yang mengaku dari PT Al Zubara Manpower Indonesia.

Mengenai kasus tersebut, Kepala BP2MI Benny Rhamdani menerima audiensi dengan tim Advokat Christian Sumakud selaku kuasa hukum dari 29 CPMI asal Sulut secara virtual di Command Center BP2MI Jakarta, Selasa (6/9/2022).

Baca juga: Nasib Pilu TKI di Pertanian Inggris, Dibebani Utang Tinggi oleh Broker

Benny kemudian memerintahkan jajarannya untuk segera mengusut dan menindaklanjuti oknum tersebut agar bertanggung jawab.

“Karena para CPMI yang seharusnya ditempatkan di Inggris telantar di Azerbaijan, sebuah negara yang bukan tujuan penempatan PMI,” tulis BP2MI di Twitter.

Dilansir situs resmi BP2MI, mulanya 29 CPMI pada 19 Mei melapor ke Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulut mengenai penipuan terkait penempatan menuju Inggris.

Pada waktu yang berdekatan, oknum berinial S memberangkatkan sembilan CPMI ke Azerbaijan. 

S memberangkatkan sembilan CPMI diduga untuk menarik kepercayaan para CPMI lainnya, bahwa melalui dirinya mereka berhasil berangkat.

Baca juga: Sempat Disetop, Indonesia Lanjutkan Kirim PMI ke Malaysia Mulai 1 Agustus

Dari sembilan CPMI yang diberangkatkan menuju Azerbaijan, dua CPMI berhasil kembali ke Tanah Air dengan biaya pribadi, sedangkan tujuh CPMI sisanya masih terlantar di Azerbaijan. Mereka meminta bantuan untuk dipulangkan.

“Jangan sampai yang kita kejar hanya oknum pelaksana level bawah. Orang di balik penempatan ilegal tersebut juga harus ditangkap dan dipenjara," kata Benny.

"Saya yakin tindakan penempatan ini berpotensi Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), dan jika kita bisa menangkap si mastermind, berarti kita akan masuk sejarah sebagai lembaga pemerintah yang tidak tunduk kepada mastermind yang punya uang dan kuasa yang besar,” lanjut Benny.

Saat dihubungi Kompas.com, Kamis (8/9/2022), Direktur Penempatan Non Pemerintah Kawasan Eropa dan Timur Tengah BP2MI Mucharom Ashadi menyampaikan bahwa para CPMI tersebut berasal dari Manado.

Baca juga: Sempat Disetop, Indonesia Lanjutkan Kirim PMI ke Malaysia Mulai 1 Agustus

Muchadom menuturkan, para CPMI dari Manado tersebut diberangkatkan di luar sistem BP2MI.

Dia menjelaskan, mereka diberangkatkan dari oleh oknum yang menyalahgunakan surat dengan mengatasnamakan PT Al Zubara Manpower Indonesia.

"Kami tidak pernah menerbitkan surat penempatan untuk PT Al Zubara Manpower Indonesia," ujar Mucharom.

Mucharom menambahkan, BP2MI sudah mendesak PT Al Zubara Manpower Indonesia untuk melacak oknum tersebut.

Oknum tersebut, tutur Mucharom, menurut informasi adalah mantan karyawan PT Al Zubara Manpower Indonesia.

 

Baca juga: Kasus Covid-19 Nepal Melonjak 2.500 Persen Sebulan, PMI Khawatir Akan Ada Kematian Massal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com