Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Ketua DPR AS soal Maksud Kunjungannya ke Taiwan

Kompas.com - 03/08/2022, 09:09 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP,Reuters

TAIPE, KOMPAS.com - Ketua DPR AS Nancy Pelosi akhirnya angkat bicara tentang maksud kunjungannya ke Taiwan.

Keputusannya mengunungi Taiwan seperti diketahui telah membuat marah China dan memicu badai diplomatik.

Pelosi mengatakan pada Rabu (3/8/2022) bahwa delegasinya datang ke Taiwan dalam upaya mendukung perdamaian untuk kawasan tersebut.

Baca juga: 21 Jet Tempur China Terbang ke Zona Pertahanan Taiwan Saat Ketua DPR AS Berkunjung

Ketua DPR AS itu telah mendarat di Taiwan pada Selasa (2/8/2022) malam, menghiraukan serangkaian peringatan dan ancaman yang semakin keras dari China, yang memandang Taiwan sebagai wilayahnya dan telah memperingatkan akan menganggap kunjungannya sebagai provokasi besar.

Kedatangan Pelosi merupakan yang pertama kalinya bagi seorang Ketua DPR AS mengunjungi Taiwan dalam 25 tahun terakhir.

"Kami datang dalam persahabatan ke Taiwan, kami datang dengan damai ke kawasan ini," kat Pelosi dalam pertemuan dengan Wakil Ketua Parlemen Taiwan Tsai Chi-chang, sebagaiman dikutip dari AFP.

Saat Pelosi mendarat di Taiwan dengan pesawat militer, China mengeluarkan tanggapan dengan cepat. 

Duta Besar AS di China Nicholas Burns langsung dipanggil oleh Kementerian Luar Negeri China pada Selasa malam dan memperingatkan bahwa Washington "akan membayar harganya".

Baca juga: Korea Utara Ikut Komentari Kunjungan Ketua DPR AS di Taiwan

"Langkah ini sangat mengerikan dan konsekuensinya sangat serius," kata Wakil Menteri Luar Negeri China Xie Feng seperti dikutip oleh kantor berita Xinhua.

"China tidak akan tinggal diam," tambahnya.

Militer China bahkan telah menetapkan situasi "siaga tinggi" dan akan "meluncurkan serangkaian operasi militer yang ditargetkan sebagai tanggapan" atas tindakan Ketua DPR AS kunjungi Taiwan.

Militer China segera mengumumkan rencana untuk melakukan serangkaian latihan militer di perairan sekitar pulau itu, dimulai pada Rabu, termasuk "penembakan peluru jarak jauh" di Selat Taiwan.

"Mereka yang bermain api akan binasa karenanya," tambah kementerian luar negeri Beijing.

China sendiri telah berjanji untuk merebut Taiwan yang demokratis dan berpemerintahan sendiri suatu hari nanti, dengan paksa jika perlu.

China mencoba untuk menjaga pulau itu tetap terisolasi di panggung dunia dan menentang negara-negara yang memiliki pertukaran kerja sama resmi dengan Taipei.

Dalam panggilan telepon dengan Presiden AS Joe Biden pekan lalu, Presiden China Xi Jinping memperingatkan Washington agar tidak "bermain api" di Taiwan.

Baca juga: Taiwan Sudah Siapkan Tempat Perlindungan dari Kemungkinan Serangan Udara China

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan Pelosi berhak pergi ke mana pun dia mau.

AS telah mengatakan, bagaimanapun, bahwa kebijakan mereka tidak berubah terhadap Taiwan.

Ini berarti dukungan untuk pemerintahnya sementara secara diplomatis mengakui Beijing atas Taipei, dan menentang deklarasi kemerdekaan formal oleh Taiwan atau pengambilalihan paksa oleh China.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com