KOMPAS.com - Negara Asia Selatan tidak memiliki pemisahan yang jelas seperti lautan, selat, dan lain sebagainya.
Negara-negara di kawasan Asia Selatan kebanyakan berbagi perbatasan darat dengan tetangganya.
Di bagian utara, kawasan ini memiliki barisan pegunungan Himalaya, Karakorum, dan Pamir umumnya digunakan sebagai batas geografis.
Sementara di sebelah selatan, Samudera Hindia menjadi patokannya, berikut ini daftar negara di Asia Selatan:
Baca juga: 60 Persen Orang Asia Selatan Memiliki Gen yang Lebih Berisiko Fatal terhadap Covid-19
Ibu kota India adalah New Delhi. India adalah negara terpadat kedua di dunia dengan 1,3 miliar orang, berada di urutan kedua setelah China. Meskipun angka kelahiran turun di negara itu, India diperkirakan akan menyalip China dalam populasi pada 2028.
Masyarakat India sebagian besar berbahasa Inggris, meskipun ada total 22 bahasa lokal yang digunakan di sana.
PDB India pada 2019 adalah 6.134 dollar AS. Menurut PBB, ini termasuk dalam kisaran PDB yang diharapkan untuk negara berkembang.
Sekitar 80 persen orang India beragama Hindu. Namun, semua agama dapat ditemukan di India. Agama hampir universal di sini, dengan kurang dari 2 persen dari populasi mengidentifikasi sebagai ateis.
Baca juga: Wanita India Ini Bangga Memelihara Kumis: Terserah Orang Komentar Apa
Ibu Kota Bangladesh adalah Dhaka. Negara itu adalah bagian dari wilayah bersejarah Benggala, dan terletak di Teluk Benggala.
Hampir 90 persen dari warga Bangladesh mengaku sebagai Muslim. Hindu berada di urutan kedua untuk praktik keagamaan di negara itu, sementara populasi yang mengidentifikasi diri sebagai Hindu di bawah 10 persen.
Proyeksi Bank Dunia untuk Bangladesh memprediksi penurunan tajam dalam pertumbuhan PDB dari 2019-2021. Bidang utama pertumbuhan ekonomi Bangladesh, lapangan kerja, dan PDB adalah jasa, industri, dan pertanian.
Baca juga: Bangladesh Terancam Krisis, Puluhan Ribu Masjid Diminta Batasi Pengunaan AC
Ibu Kota Bhutan adalah Thimphu. Ini adalah negara dengan sejarah yang menarik dan akar budaya yang kaya. Diperintah oleh monarki Buddha, Bhutan berkembang sebagian besar terputus dari dunia. Negara ini terkurung daratan dan terpencil, dikelilingi oleh India dan Tibet.
Ekonomi Bhutan yang sederhana bersandar pada sektor kehutanan, pertanian, dan tenaga air.
Sementara sebagian besar negara lain mengukur pertumbuhan dalam hal Produk Domestik Bruto (PDB), atau Pendapatan Nasional Bruto (GNI), Bhutan mengukur keberhasilan dan mengarahkan pertumbuhan menggunakan pengindeksan Kebahagiaan Nasional Bruto (GNH).
GNH memberikan arahan tentang kebijakan pemerintahan, investasi ekonomi, dan inisiatif seperti mengurangi kemiskinan dan ketidaksetaraan. Sejak 1980, Bhutan telah menjadi salah satu ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di dunia.
Baca juga: Raja Bhutan Daki Gunung dan Jelajahi Negeri, Pastikan Rakyatnya Aman dari Covid-19