Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putra Mahkota Saudi Kunjungan Uni Eropa Pertama Kali Sejak Pembunuhan Khashoggi, Apa Tujuannya?

Kompas.com - 27/07/2022, 15:03 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AP

ATHENA, KOMPAS.com - Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman tiba di Yunani pada Selasa (26/7/2022), dalam perjalanan pertamanya ke Uni Eropa sejak pembunuhan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi pada 2018, yang memicu kecaman luas internasional.

Pewaris tahkta Saudi yang kerap dipanggil MBS ini bepergian dengan delegasi besar pemerintah dan bisnis, bertemu dengan Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis dan akan menghadiri penandatanganan serangkaian perjanjian investasi dan pertahanan bilateral.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Peringatan Jenderal AS di Indonesia | Gedung Pembelah Gurun Arab Saudi

Khashoggi, seorang jurnalis yang berbasis di AS, dibunuh di konsulat Saudi di Istanbul dan dimutilasi, menurut pejabat Turki.

Sebuah laporan intelijen AS, yang dipublikasikan tahun lalu, mengatakan putra mahkota kemungkinan menyetujui pembunuhan itu tetapi dia membantah punya keterlibatan apa pun.

Yunani telah menjalin hubungan dekat dengan Arab Saudi dalam beberapa tahun terakhir, karena mencari sekutu di wilayah yang lebih luas untuk mengatasi ketegangan lama dengan tetangga Turki, sebagian besar atas batas laut dan hak pengeboran.

Tahun lalu, Yunani dan Arab Saudi mengadakan latihan militer bersama dari pulau Kreta Yunani. Athena juga meminjamkan kerajaan itu baterai rudal dari sistem pertahanan udara Patriotnya.

“Saya berjanji kepada Anda bahwa ketika saya datang ke Yunani, saya tidak akan datang dengan tangan kosong. Kami memiliki banyak masalah yang akan menjadi pengubah permainan bagi negara kami dan untuk seluruh kawasan,” kata Bin Salman seperti dikutip dalam transkrip sambutannya yang dibagikan kepada wartawan oleh pemerintah dilansir dari AP.

Baca juga: Jumlah Jemaah Haji Indonesia yang Meninggal di Arab Saudi Jauh Lebih Banyak daripada Malaysia

Dia mengatakan kedua negara sedang mengerjakan sebuah proyek yang akan menjadikan "Yunani sebagai hub bagi Eropa dalam hal hidrogen (bahan bakar)," tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Wartawan tidak diundang untuk menghadiri pertemuan dan tidak diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan dalam kunjungan kerajaan Saudi.

Kedua negara juga merencanakan sambungan kabel data senilai 800 juta euro yang dilaporkan akan berjalan di bawah Laut Mediterania dan selesai pada 2025.

Perjalanan Pangeran Saudi ke Yunani mengikuti pertemuan bulan sebelumnya di Jeddah, Arab Saudi, dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden.

Sementara Mitsotakis mengunjungi Arab Saudi Oktober lalu dan bertemu dengan putra mahkota yang juga kemudian menerima kunjungan dari Presiden Perancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Inggris yang akan keluar, Boris Johnson.

Baca juga: Jurnalis Israel Masuk Mekkah, Polisi Tangkap Warga Arab Saudi yang Bantu Gil Tamary Masuk

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com