Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biden Bela Kunjungan ke Arab Saudi meski Sempat Sebut Putra Mahkota sebagai Paria

Kompas.com - 11/07/2022, 12:50 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden membela keputusannya untuk melakukan perjalanan ke Arab Saudi dengan mengatakan hak asasi manusia akan menjadi salah satu agenda dalam kunjungannya.

Lebih lanjut menerangkan rencana pertemuan dengan petinggi negara penghasil minyak itu, Biden mengklaim agenda itu bertujuan untuk mengatur ulang hubungan dengan putra mahkota, yang sebelumnya dia kecam sebagai paria.

Baca juga: Arab Saudi Terapkan Kuota Haji Sistem Undian untuk Sejumlah Negara, Apa Dampaknya?

Presiden ke-46 AS itu akan mengadakan pembicaraan bilateral dengan Raja Saudi Salman bin Abdulaziz dan tim kepemimpinannya, termasuk Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) dalam kunjungannya ke Timur Tengah minggu depan.

Pangeran Mohammed, pemimpin de facto Arab Saudi, diyakini berada di balik pembunuhan 2018 jurnalis Washington Post dan lawan politik Jamal Khashoggi, menurut komunitas intelijen AS.

Baca juga: Ini Isi Laporan Rahasia AS soal Pembunuhan Jamal Khashoggi, yang Tuding Pangeran MBS Pelakunya

Dalam sebuah komentar yang diterbitkan di Washington Post Sabtu (9/7/2022) malam, Biden mengatakan ingin mengarahkan kembali dan tidak memutuskan hubungan dengan negara yang telah menjadi mitra strategis AS selama 80 tahun.

"Saya tahu ada banyak yang tidak setuju dengan keputusan saya untuk bepergian ke Arab Saudi," komentar Biden sebagaimana dilansir Guardian pada Minggu (10/7/2022).

“Pandangan saya tentang hak asasi manusia jelas dan sudah berlangsung lama, dan kebebasan mendasar selalu ada dalam agenda ketika saya bepergian ke luar negeri.”

Biden membutuhkan bantuan Arab Saudi yang kaya minyak pada saat harga bensin tinggi. Dia juga mendorong upaya untuk mengakhiri perang di Yaman, setelah Saudi baru-baru ini memperpanjang gencatan senjata di sana.

Amerika Serikat juga ingin mengekang pengaruh Iran di Timur Tengah dan pengaruh global China.

Baca juga: Arab Saudi Cabut Aturan Wajib Hijab, Kenapa Banyak Wanita Pilih Potong Rambut Pendek Gaya “Boy”

Biden berpendapat bahwa Arab Saudi baru-baru ini membantu memulihkan persatuan di antara enam negara Dewan Kerjasama Teluk, telah sepenuhnya mendukung gencatan senjata di Yaman dan bekerja untuk menstabilkan pasar minyak dengan produsen OPEC lainnya.

Biden akan menjadi presiden pertama yang terbang dari Israel ke Jeddah, Arab Saudi, minggu depan.

Hal itu menurut Biden akan menjadi simbol kecil dari “hubungan yang sedang berkembang dan langkah menuju normalisasi” antara Israel dan dunia Arab.

“Saya akan menjadi presiden pertama yang mengunjungi Timur Tengah sejak 9/11 tanpa pasukan AS terlibat dalam misi tempur di sana,” kata Biden.

"Ini adalah tujuan saya untuk tetap seperti itu."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com