Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenderal Sudan Tegaskan Tentara akan Mundur dari Pemerintahan

Kompas.com - 05/07/2022, 15:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Al Jazeera

KHARTUM, KOMPAS.com - Pemimpin kudeta Sudan Jenderal Abdel Fattah al-Burhan mengatakan tentara akan membuka jalan bagi pemerintah sipil.

Mereka menarik diri dari pembicaraan politik yang sedang berlangsung dan memungkinkan kelompok politik dan revolusioner untuk membentuk pemerintahan transisi.

Dilansir Al Jazeera, pernyataan sang jenderal pada hari Senin (4/7/2022) terjadi setelah minggu yang mematikan bagi gerakan pro-demokrasi Sudan.

Baca juga: Seekor Sapi Ditahan Polisi Sudan karena Serang Anak Kecil hingga Tewas

Protes skala besar terjadi, menuntut diakhirinya kekuasaan militer terus berlanjut di daerah Khartoum sejak pekan lalu.

Sembilan orang telah tewas dan sedikitnya 629 terluka oleh tindakan keras pasukan keamanan terhadap demonstrasi, menurut Komite Dokter Sudan, yang telah melacak korban protes.

“Angkatan bersenjata tidak akan menghalangi transisi demokrasi," kata al-Burhan dalam pidato yang disiarkan televisi.

Dia menegaskan komitmen militer untuk bekerja menuju “pemilu di mana rakyat Sudan memilih siapa yang akan memerintah mereka”.

Baca juga: Sudan Selatan Umumkan Wabah Kolera Terbaru

"Dewan kedaulatan yang berkuasa, dipimpin oleh al-Burhan dan terdiri dari anggota militer dan sipil, akan dibubarkan setelah pembentukan pemerintahan baru," katanya.

Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata yang baru akan dibentuk setelah pembentukan pemerintah.

Mereka akan bertanggung jawab atas tugas-tugas keamanan dan pertahanan serta “tanggung jawab terkait” sesuai dengan kesepakatan dengan pemerintah, kata pemimpin militer itu.

Baca juga: Kolera Tewaskan 1 Anak di Sudan, Temuan Kasus Pertama Sejak 2017

Penarikan tentara dari pembicaraan politik bertujuan untuk memungkinkan kelompok-kelompok politik dan revolusioner membentuk pemerintahan teknokrat, katanya.

Al-Burhan meminta kelompok-kelompok tersebut untuk memulai “dialog segera dan serius … yang membawa semua orang kembali ke jalur transisi demokrasi”.

Militer akan berkomitmen mengimplementasikan hasil dialog, katanya, meskipun dia tidak menjelaskan seberapa besar peran politik angkatan bersenjata di masa depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Global
88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

Global
Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Global
Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com