Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhan AS dan China Bertemu Langsung untuk Kali Pertama, Atur Pagar Pembatas Kedua Negara

Kompas.com - 10/06/2022, 20:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

SINGAPURA, KOMPAS.com – Menteri pertahanan AS dan China bertemu langsung untuk kali pertama sejak dimulainya pemerintahan Presiden AS Joe Biden.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dan Menteri Pertahanan Nasional China Jenderal Wei Fenghe bertemu di Singapura pada Jumat (10/6/2022).

Keduanya bertemu sela-sela Dialog Shangri-La, pertemuan keamanan utama Asia. Sebelumnya, keduanya telah berbicara melalui telepon pada April.

Baca juga: 100 Lebih Kapal China Masuk Laut China Selatan Secara Ilegal, Filipina Berang

Dilansir Reuters, pembicaraan antara kedua menteri pertahanan merupakan upaya untuk memastikan bahwa ketegangan antara kedua negara tidak meluas ke kesalahpahaman atau miskomunikasi militer.

Sebelum pertemuan dimulai, seorang pejabat senior AS mengatakan, fokus utamanya adalah tentang mencoba mengatur “pagar pembatas” dalam hubungan yang tegang antara kedua negara.

“Kami melakukan segala upaya untuk memastikan bahwa itu adalah pertemuan yang profesional dan substantif,” kata pejabat AS tersebut.

“Dan kami akan membicarakan beberapa masalah yang sangat serius, tetapi tidak ada keinginan dari pihak AS untuk membuatnya menjadi tontonan publik,” sambungnya.

Baca juga: China Iming-imingi Hadiah Uang Tunai Besar-besaran untuk Informasi Pengganggu Keamanan

Sementara itu, media China melaporkan bahwa Beijing akan menggunakan pertemuan itu untuk membahas kerja sama dengan AS.

Pertemuan itu kemungkinan juga akan menyentuh berbagai masalah di mana keduanya tidak setuju dalam sejumlah hal mulai dari kedaulatan Taiwan hingga invasi Rusia ke Ukraina.

China, yang mengeklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya, telah meningkatkan aktivitas militer di dekat pulau itu selama dua tahun terakhir.

Bulan lalu, Biden menuturkan bahwa AS akan terlibat secara militer jika China menyerang Taiwan.

Baca juga: TK di China Latih Balita jadi Ninja Kecil saat Pelajaran Olahraga

Namun, Pemerintah AS buru-buru mengklarifikasi bahwa kebijakannya tentang masalah Taiwan tidak berubah dan Washington tidak mendukung kemerdekaan Taiwan.

Washington telah lama memiliki kebijakan ambigu tentang apakah akan membela Taiwan secara militer.

Tahun ini, Washington memperingatkan bahwa Beijing tampaknya siap membantu Rusia dalam perangnya melawan Ukraina.

Tetapi dukungan militer dan ekonomi dari China untuk Rusia yang para pejabat AS khawatirkan belum terjadi, setidaknya untuk saat ini.

Baca juga: AS Pertanyakan Komitmen China dan Rusia atas Keamanan Dunia Usai Memveto Sanksi PBB untuk Korea Utara

China tidak mengutuk serangan Rusia dan tidak menyebutnya sebagai invasi, tetapi telah mendesak solusi yang dinegosiasikan.

Hubungan Beijing dan Moskwa sendiri menjadi semakin dekat dalam beberapa tahun terakhir Dan pada Februari, kedua belah pihak menandatangani kemitraan strategis yang luas.

Kemitraan tersebut bertujuan untuk melawan pengaruh AS dan mengatakan tidak ada bidang kerjasama yang terlarang.

Baca juga: Ingin Lepas Ketergantungan dengan China, Albanese Minta Pebisnis Australia Lirik Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com