Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBB: Israel yang Harus Disalahkan atas Konflik dengan Palestina

Kompas.com - 08/06/2022, 06:45 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

JENEWA, KOMPAS.com - Penyelidik Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengungkap hasil penyelidikan pada Selasa (7/6/2022), bahwa pendudukan Israel dan diskriminasi terhadap warga Palestina adalah penyebab utama dari siklus kekerasan yang tak berkesudahan di antara kedua negara.

Sebuah tim penyelidik tingkat tinggi yang ditunjuk pada tahun lalu oleh Dewan HAM PBB untuk menyelidiki "semua akar penyebab yang mendasari" dalam konflik selama beberapa dekade, menuding Israel sebagai pihak yang disalahkan.

"Mengakhiri pendudukan tanah oleh Israel tetap penting dalam mengakhiri siklus kekerasan yang terus-menerus," kata mereka dalam sebuah laporan, dilansir dari AFP.

Baca juga: Pawai Bendera Israel Kembali Digelar di Yerusalem, Bentrokan Meletus di Kompleks Al-Aqsa

PBB juga mengecam banyak bukti bahwa Israel "tidak berniat" mengakhiri siklus kekerasan yang melibatkan kedua negara.

Laporan setebal 18 halaman itu terutama berfokus pada evaluasi garis panjang investigasi, laporan, dan keputusan PBB di masa lalu tentang situasi tersebut, dan bagaimana dan apabila temuan itu diimplementasikan.

“Rekomendasi-rekomendasi dalam laporan-laporan sebelumnya sangat ditujukan kepada Israel," kata pemimpin penyelidik PBB Navi Pillay, dalam sebuah pernyataan.

Navi Pillay adalah mantan kepala hak asasi PBB dari Afrika Selatan.

“Ini adalah"indikator sifat konflik yang tidak simetris dan realitas satu negara menduduki negara lain," ungkap dia.

Baca juga: Kisruh Soal Aturan bagi Yahudi di Kompleks Al-Aqsa Ancam Status Quo Israel-Palestina

Para penyelidik juga menyatakan bahwa rekomendasi terkait penyelesaikan konflik Israel-Palestina sama sekali tidak dilaksanakan.

Ini merujuk pada seruan untuk memastikan pertanggungjawaban atas pelanggaran Israel terhadap hukum internasional, tetapi juga terkait penembakan roket tanpa pandang bulu oleh kelompok bersenjata Palestina ke Israel.

Warga Israel mengibarkan bendera nasional di depan Gerbang Damaskus di luar Kota Tua Yerusalem untuk menandai Hari Yerusalem, hari libur Israel yang merayakan penaklukan terhaadap Kota Tua selama perang Timur Tengah 1967, Minggu (29/5/2022).AP PHOTO/ARIEL SCHALIT Warga Israel mengibarkan bendera nasional di depan Gerbang Damaskus di luar Kota Tua Yerusalem untuk menandai Hari Yerusalem, hari libur Israel yang merayakan penaklukan terhaadap Kota Tua selama perang Timur Tengah 1967, Minggu (29/5/2022).

“Kurangnya implementasi ini ditambah dengan rasa impunitas, bukti jelas bahwa Israel tidak berniat mengakhiri pendudukan, dan diskriminasi terus-menerus terhadap warga Palestina yang terletak di jantung pengulangan sistematis pelanggaran di Wilayah Pendudukan Palestina, termasuk Yerusalem Timur, dan Israel," tambahnya.

Baca juga: Anggota Parlemen Israel Mundur dari Koalisi, Dipicu Kekerasan di Al Aqsa dan Pembunuhan Jurnalis Al Jazeera

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com