Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jannus TH Siahaan
Doktor Sosiologi

Doktor Sosiologi dari Universitas Padjadjaran. Pengamat sosial dan kebijakan publik. Peneliti di Indonesian Initiative for Sustainable Mining (IISM). Pernah berprofesi sebagai Wartawan dan bekerja di industri pertambangan.

Pelajaran dari Perang Enam Hari Israel

Kompas.com - 05/06/2022, 06:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PERANG enam hari (Six Days War) bulan Juni 1967 sangat bersejarah bagi Israel. Pasalnya, perang yang berlangsung dari tanggal 5 sampai 10 Juni itu mendadak mengubah peta geopolitik di Timur Tengah dengan melejitkan nama Israel sebagai negara baru berkekuatan udara luar biasa.

Negara yang sehari setelah deklarasi kemerdekaannya tahun 1948 langsung digempur oleh dunia Arab tersebut mendadak memiliki leverage angkatan udara dibanding kompetitor utamanya ketika itu, Mesir dan Suriah.

Serangan udara cepat Israel itu memang dimaksudkan sebagai kejutan berupa preemptive strike bagi tiga negara tetangganya, terutama Mesir, yang kala itu digadang-gadang sedang bersiap-siap meluncurkan serangan ke Israel.

Tak tanggung-tanggung, bahkan Mesir saat itu sebenarnya sudah di-back-up penuh oleh Moskow.

Mesir mendapat jaminan dari Kremlin jika terjadi perang antara kedua negara, maka Moskow akan turun tangan membantu.

Namun akhirnya Kremlin mundur secara teratur karena faktor dahsyatnya serangan Israel yang memang berhasil membuat kekuatan udara Mesir benar-benar lumpuh total alias sangat tidak memungkinkan untuk melakukan perlawanan lebih lanjut, selain faktor Amerika Serikat juga tentunya.

Di bawah pimpinan operasi (Chief Operation) Yitzak Rabin dan garis perintah langsung dari Moshe Dayan sebagai menteri pertahanan, preemptive strike Six Days War memang terbilang sangat sukses dalam mengelabui badan intelijen Soviet, Mesir dan Suriah di satu sisi dan benar-benar mengejutkan musuh-musuh Israel tersebut di sisi lain.

Plus membuat Amerika Serikat sebagai patron Israel hanya bisa geleng-geleng kepala.

Serangan tersebut tercatat dalam buku sejarah perang sebagai salah satu serangan paling efektif dan mematikan.

Di belakang layar, sebenarnya Six Days War juga menyimpan bibit-bibit perang dunia ketiga karena berpeluang membuka kran perang nuklir antara Amerika Serikat dan Soviet.

Tapi karena keunggulan yang tak bisa ditawar lagi tersebut, Soviet dengan sendirinya mundur yang akhirnya membuat tiga pesawat bomber Amerika berkekuatan misil berkepala nuklir pun batal take off dari salah satu kapal induk Amerika Serikat di Mediterania.

Presiden Amerika Serikat Lyndon B Jhonson memang sudah bersiap-siap dengan katup pengaman yang sepadan setelah mengetahui Israel melakukan preemptive strike ke negara tetangganya.

Selain itu, bagi Isreal sendiri, perang enam hari tersebut sangat bersejarah dan berarti karena selain mengubah peta geopolitik dan peta nyata negara Israel atas Palestina, Mesir, Suriah, dan Yordania.

Gurun Sinai, Gaza, Dataran Tingga Golan, dan Tepi Barat (Westbank) berubah status menjadi bagian dari teritori Israel.

Dengan kata lain, Israel berhasil memperbesar daerah kekuasaannya dua kali lipat hanya dalam beberapa hari saja.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Siap Evakuasi Warga Sipil Palestina dari Rafah, Apa Tujuannya?

Israel Siap Evakuasi Warga Sipil Palestina dari Rafah, Apa Tujuannya?

Global
Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Global
Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Global
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Global
Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com