BERN, KOMPAS.com – Anak Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz atau akrab disapa Eril (23) hilang saat tengah berenang di Sungai Aare, Bern, Swiss, pada Kamis (26/5/2022) waktu setempat.
Eril dilaporkan hilang terseret arus Sungai Aare yang cukup deras saat akan naik ke permukaan.
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan Krisna Diantha Akassa, kontributor Kompas.com di Swiss pada Selasa (31/5/2022) dari Polisi Bern, Schoenausteg adalah lokasi Eril mulai masuk ke air untuk berenang di Sungai Aare.
Baca juga: Ridwan Kamil Peluk Warga Bern yang Bantu Adik Eril Naik ke Daratan, Sampaikan Terima Kasih
Berdasarkan pengamatan pada Selasa siang waktu setempat, ada beberapa warga Swiss yang mencoba berenang di lokasi tersebut.
Ketika berenang, mereka tampak mengenakan pelampung yang sekaligus menjadi tempat penyimpanan baju ganti.
Saat itu arus Sungai Aare terlihat cukup deras.
Baca juga: Permintaan Penerbitan Yellow Notice untuk Pencarian Anak Ridwan Kamil di Swiss Diapresiasi
Suhu air sungai juga tergolong dingin, diperkirakan mencapai 10-12 derajat Celcius.
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan, kedalaman Sungai Aare di Schoenausteg mencapai 3 meter (m).
Pada Selasa siang, juga tampak ada beberapa polisi Bern yang tengah berpatroli menggunakan kapal di sekitar Schoenausteg.
Saat dimintai informasi apakah agenda mereka terkait dengan proses pencarian warga Indonesia yang hilang, polisi di kapal memberikan anggukan.
Baca juga: Anak Ridwan Kamil Hilang, Polisi Swiss Ungkap 2 Alasan Sulitnya Pencarian di Sungai Aare
Polisi terpantau terus menyisir aliran sungai antara Schoenesteg hingga Schwellenmateli, yang berjarak sekitar 3 km.
Saat dihubungi pada Selasa siang waktu setempat, Humas Polisi Bern, Magdalena Rast, menyebut anak Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil belum ketemu dan polisi masih akan terus melakukan pencarian.
Seorang warga loka, Kurt, mengatakan air Sungai Aare yang dingin bisa membuat perenang mudah mengalami kram di kaki.
Baca juga: Anak Ridwan Kamil Hilang, Polisi Swiss: Orang Asing Sering Tenggelam di Sungai Aare
"Ketika mengalami kram, ya perenang bisa tiba-tiba tenggelam," katanya seraya menambahkan bahwa hampir setiap tahun selalu ada kejadian tenggelam di Sungai Aare yang diketahui warga.