Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Teka-teki Izin Perjudian di Uni Emirat Arab, Mungkinkah Dubai Jadi "Makau" Baru?

Kompas.com - 13/04/2022, 21:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

DUBAI, KOMPAS.com - Bos kasino global mulai mengarahkan pandangan mereka pada sesuatu yang dulunya tidak mungkin: perjudian di Uni Emirat Arab.

Ras Al Khaimah (RAK) mengatakan pada awal tahun ini bahwa mereka berencana untuk mengatur permainan di beberapa resor di UEA.

Di waktu yang sama, raksasa kasino Las Vegas Wynn Resorts (WYNN.O) mengatakan akan membangun resor berlisensi untuk bermain game atau perjudian, di pulau buatan di UEA.

Baca juga: Uni Emirat Arab Nikmati Ramadhan “Paling Normal” Setelah Dua Tahun Pandemi, Rasakan 5 Perbedaan

Dilansir dari Reuters, pengumuman tersebut menandai momen penting bagi wilayah yang secara tradisional memberlakukan aturan Islam yang lebih ketat daripada bagian lain di Timur Tengah, di mana perjudian telah lama dilarang.

Para pemain yang mencari sensasi pergi ke Casino du Liban Libanon atau beberapa hotel Mesir kelas atas mungkin nantinya akan beralih.

Dua sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa perjudian dalam beberapa bentuk, akan diizinkan di UEA.

Tetapi, hal ini terserah masing-masing emirat untuk memutuskan bagaimana cara mengaturnya.

Sumber mengatakan, hal itu akan segera terjadi, tanpa memberikan kerangka waktu tertentu.

Baca juga: Banyak Orang Kaya Rusia Menyingkir ke Uni Emirat Arab, Apa Penyebabnya?

Caesars Palace, yang dibuka di Dubai pada 2018 yang dibuka tanpa kasino, mengatakan kepada Reuters bahwa mereka akan memeriksa kemungkinan menawarkan perjudian di Dubai.

“Kenyataan bahwa sekarang akan ada potensi permainan di UEA, dalam bentuk apa pun itu, memungkinkan orang-orang seperti Caesar dan MGM juga untuk melihat itu dari dekat,” kata Anthony Costa, presiden regional di Caesars Palace. "Saya pikir itu luar biasa."

"Seperti siapa pun, jika lisensi dapat ditawar, perusahaan game global mana pun akan ingin terlibat secara aktif dalam perundingan," tambahnya.

Baca juga: Presiden Suriah Kunjungi Uni Emirat Arab untuk Kali Pertama sejak Perang Saudara

Setahun yang lalu, Dubai, yang secara tradisional merupakan emirat paling liberal, membantah desas-desus yang beredar di media sosial dan di antara komunitas bisnis bahwa beberapa tempat perhotelan telah diberikan izin perjudian.

Kantor media pemerintah UEA, serta kantor media emirat Dubai, Abu Dhabi, dan Sharjah, tidak menanggapi permintaan komentar tentang rencana mengatur perjudian.

Namun, dalam 18 bulan terakhir, UEA telah merombak undang-undang dan peraturan, termasuk mendekriminalisasi konsumsi alkohol dan hidup bersama sebelum nikah.

Negara ini juga telah menemukan cara untuk menawarkan beberapa permainan peluang yang berpotensi menguntungkan.

Baca juga: Kembang Api Tahun Baru di Uni Emirat Arab Pecahkan 2 Rekor Dunia

Pada tahun 2020, sebuah "loto" nasional sempat diluncurkan. Pemain membeli gambar "koleksi" dari pemandangan UEA yang ikonik, seperti hotel Burj al Arab, seharga 35 dirham dan diikutsertakan dalam undian.

Sekarang pemain yang ingin mengikuti undian, membeli sebotol air untuk disumbangkan ke badan amal dan bisa memenangkan hadiah utama 10 juta dirham.

Permainan ini dianggap sesuai syariah berdasarkan adanya "pertukaran nilai" dalam pembelian barang koleksi atau botol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com