DUBAI, KOMPAS.com - Bos kasino global mulai mengarahkan pandangan mereka pada sesuatu yang dulunya tidak mungkin: perjudian di Uni Emirat Arab.
Ras Al Khaimah (RAK) mengatakan pada awal tahun ini bahwa mereka berencana untuk mengatur permainan di beberapa resor di UEA.
Di waktu yang sama, raksasa kasino Las Vegas Wynn Resorts (WYNN.O) mengatakan akan membangun resor berlisensi untuk bermain game atau perjudian, di pulau buatan di UEA.
Baca juga: Uni Emirat Arab Nikmati Ramadhan “Paling Normal” Setelah Dua Tahun Pandemi, Rasakan 5 Perbedaan
Dilansir dari Reuters, pengumuman tersebut menandai momen penting bagi wilayah yang secara tradisional memberlakukan aturan Islam yang lebih ketat daripada bagian lain di Timur Tengah, di mana perjudian telah lama dilarang.
Para pemain yang mencari sensasi pergi ke Casino du Liban Libanon atau beberapa hotel Mesir kelas atas mungkin nantinya akan beralih.
Dua sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa perjudian dalam beberapa bentuk, akan diizinkan di UEA.
Tetapi, hal ini terserah masing-masing emirat untuk memutuskan bagaimana cara mengaturnya.
Sumber mengatakan, hal itu akan segera terjadi, tanpa memberikan kerangka waktu tertentu.
Baca juga: Banyak Orang Kaya Rusia Menyingkir ke Uni Emirat Arab, Apa Penyebabnya?
Caesars Palace, yang dibuka di Dubai pada 2018 yang dibuka tanpa kasino, mengatakan kepada Reuters bahwa mereka akan memeriksa kemungkinan menawarkan perjudian di Dubai.
“Kenyataan bahwa sekarang akan ada potensi permainan di UEA, dalam bentuk apa pun itu, memungkinkan orang-orang seperti Caesar dan MGM juga untuk melihat itu dari dekat,” kata Anthony Costa, presiden regional di Caesars Palace. "Saya pikir itu luar biasa."
"Seperti siapa pun, jika lisensi dapat ditawar, perusahaan game global mana pun akan ingin terlibat secara aktif dalam perundingan," tambahnya.
Baca juga: Presiden Suriah Kunjungi Uni Emirat Arab untuk Kali Pertama sejak Perang Saudara
Setahun yang lalu, Dubai, yang secara tradisional merupakan emirat paling liberal, membantah desas-desus yang beredar di media sosial dan di antara komunitas bisnis bahwa beberapa tempat perhotelan telah diberikan izin perjudian.
Kantor media pemerintah UEA, serta kantor media emirat Dubai, Abu Dhabi, dan Sharjah, tidak menanggapi permintaan komentar tentang rencana mengatur perjudian.
Namun, dalam 18 bulan terakhir, UEA telah merombak undang-undang dan peraturan, termasuk mendekriminalisasi konsumsi alkohol dan hidup bersama sebelum nikah.
Negara ini juga telah menemukan cara untuk menawarkan beberapa permainan peluang yang berpotensi menguntungkan.
Baca juga: Kembang Api Tahun Baru di Uni Emirat Arab Pecahkan 2 Rekor Dunia
Pada tahun 2020, sebuah "loto" nasional sempat diluncurkan. Pemain membeli gambar "koleksi" dari pemandangan UEA yang ikonik, seperti hotel Burj al Arab, seharga 35 dirham dan diikutsertakan dalam undian.
Sekarang pemain yang ingin mengikuti undian, membeli sebotol air untuk disumbangkan ke badan amal dan bisa memenangkan hadiah utama 10 juta dirham.
Permainan ini dianggap sesuai syariah berdasarkan adanya "pertukaran nilai" dalam pembelian barang koleksi atau botol.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.