WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Mayoritas rakyat AS mendukung diakhirinya impor energi dari Rusia sebagai tanggapan atas invasi Moskwa ke Ukraina.
Sebelumnya, pemerintahan Presiden AS Joe Biden mengumumkan untuk menyetop impor minyak dari Rusia pada Selasa (8/3/2022).
Menurut jajak pendapat Reuters/Ipsos yang dilakukan pada Senin (7/3/2022) dan Selasa, rencana larangan impor minyak dari Rusia mendapat dukungan dari rakyat AS.
Baca juga: Politikus Rusia Usulkan Nasionalisasi Pabrik Milik Asing yang Menutup Operasi
Hasil survei menunjukkan, sekitar 80 persen responden mengatakan rakyat AS tidak boleh membeli minyak atau gas dari Rusia selama konflik, bahkan jika itu menyebabkan harga BBM meningkat.
Tingkat dukungan keseluruhan tidak berubah dari jajak pendapat pekan lalu meskipun harga rata-rata BBM di SPBU di AS melonjak.
Sekitar 63 persen responden dalam jajak pendapat Reuters/Ipsos mengaku rela membayar lebih untuk BBM dan gas untuk mempertahankan demokrasi lain.
Sekitar dua pertiga responden mengatakan, mereka akan bersedia membayar lebih dari 1 dollar AS per galon BBM.
Baca juga: AS Tak Akan Paksa Sekutu untuk Ikut Setop Impor Minyak dari Rusia
Sebagian besar responden dalam jajak pendapat Reuters/Ipsos, yakni 73 persen, mengatakan bahwa mereka akan mendukung langkah AS dan NATO untuk menegakkan zona larangan terbang di atas Ukraina.
Mereka menyeujui ide tersebut bahkan jika ini membawa NATO yang dipimpin AS terseret ke dalam konflik langsung dengan militer Rusia.
Sementara itu, NATO menolak penerapan zona larangan di Ukraina karena berisiko memperluas konflik dan berpotensi memecahkan konfrontasi nuklir.
Baca juga: AS Khawatir Rusia Ingin Rebut Bahan Penelitian Biologis di Ukraina untuk Keperluan Senjata
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.