Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelompok Peretas Anonymous Targetkan Media Pemerintah Rusia

Kompas.com - 28/02/2022, 22:31 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Kelompok peretas Anonymous mengaku bertanggung jawab atas gangguan jalannya situs web media Rusia pro-Kremlin sebagai protes atas invasi ke Ukraina.

Kelompok tersebut menargetkan situs web kantor berita negara TASS dan RIA Novosti, serta mengambil alih situs web surat kabar Kommersant dan Izvestiya, serta majalah Forbes Russia.

Kelompok peretas Anonymous mengunggah pesan bagi Rusia untuk menghentikan perang dan tidak berpartisipasi sebagai pejuang.

Baca juga: Serangan Rusia Tewaskan 11 Warga Sipil di Kharkiv Ukraina

"Dalam beberapa tahun kita akan hidup seperti di Korea Utara. Apa untungnya bagi kita? Bagi Putin untuk membuat buku sejarah? Ini bukan perang kita, mari kita akhiri!" demikian pesan dalam bahasa Rusia yang diunggah di situs web majalah Forbes Rusia.

"Pesan ini akan dihapus dan beberapa dari kami akan dipecat dan bahkan dipenjara. Tapi kami tidak tahan lagi dengan ini," kata penulis itu yang masuk sebagai "wartawan yang prihatin dengan Rusia".

Serangan siber terbaru terjadi setelah peretasan saluran televisi RT (Russia Today) yang didanai negara pada Kamis (24/2/2022).

Di Twitter, Anonymous mengeklaim juga melanjutkan pembobolan situs web Kremlin, Kementerian Pertahanan Rusia, dan Majelis Rendah Parlemen Duma selama akhir pekan.

Situs-situs tersebut telah menghadapi serangan penolakan layanan secara terdistribusi (DDOS).

Sementara itu, kelompok pemantau web NetBlocks mengatakan dalam sebuah laporan pada Sabtu (26/2/2022), bahwa orang Rusia mengalami kelambatan dalam mengakses situs web operator telepon dan telepon seluler utama, Rostelecom, MTS, Beeline, dan Megafon.

Baca juga: Perangi Penyusupan Digital Rusia, Ukraina Bentuk Tentara IT

Menteri Transformasi Digital Ukraina, Mykhailo Fedorov sendiri mengatakan pada Sabtu bahwa negaranya membutuhkan rekrutmen TI.

"Kami menciptakan pasukan TI. Kami membutuhkan talenta digital. Semua tugas operasional akan diberikan di sini," tweetnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Global
[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

Global
Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com